Karanganyar, Gatra.com- Penularan Covid-19 di lingkungan rumah tangga seakan sulit dikendalikan. Menanggapi hal itu, kalangan ibu rumah tangga menolak dianggap gagal membentengi keluarganya dari penyebaran virus. Justru sosialisasi pencegahan melalui kelembagaan dilakukan tanpa jeda.
"Sudah delapan bulan ini organisasi wanita dan PKK menyosialisasikan 3 M untuk mencegah penularan. Sampai sekarang malah penularannya semakin banyak. Per hari ini 150 orang terinveksi. Saya tidak sepakat kalau penularannya dari klaster keluarga karena kaum ibu sudah maksimal melakukan pencegahan," kata Pembina Gabungan Gerakan Wanita Karanganyar, Siti Khomsyah kepada Gatra.com di rumah dinas bupati Karanganyar, Selasa (27/10).
Siti yang juga Ketua TP PKK Karanganyar meyakini faktor lain memicu penularan Covid-19 ke anggota keluarga. Diantaranya keberadaan nakes terinveksi yang menularkan Covid-19 suami atau istri, anak dan kerabat lain. Kemudian pelaku perjalanan jauh yang abai protokol kesehatan. Ia memastikan para kader GOW selalu mengingatkan pentingnya rapid tes bagi pelaku perjalanan jauh sebelum berkumpul ke keluarganya.
"Pemudik itu harusnya rapid tes dulu. Faktanya langsung saja pulang dan beraktivitas seolah-olah sehat. Padahal seharusnya isolasi mandiri dulu," katanya.
Ia juga menyayangkan budaya "tilik wong loro" menjenguk pasien baik itu di rumah sakit maupun di rumah sendiri. Bagi warga desa, hal itu lumrah. Bahkan mereka berbondong-bondong menaiki bus carteran, truk maupun mobil pribadi. Potensi penularan virus jauh lebih besar karena tidak menjaga jarak.
Sementara itu Plt kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar Purwati membenarkan kemunculan klaster rumah tangga. Ia juga tidak menampik rantai penularannya sulit diputus. Hal itu akibat kurang disiplin masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan. Saat menjalani isolasi mandiri, suspek maupun positif Covid-19 masih berkontak erat dengan anggota keluarganya.
Hingga Senin (26/10), positif Covid-19 mencapai 150 orang dengan kasus kematian 43 orang. Kontak eratnya 713 orang.