Home Kesehatan Pendeteksi Covid-19 Karya UGM Diujicoba ke 1.600 Pasien

Pendeteksi Covid-19 Karya UGM Diujicoba ke 1.600 Pasien

Bantul, Gatra.com - Usai melewati uji akurasi mesin, alat pendeteksi Covid-19, Ge-Nose, memasuki tahap selanjutnya yakni uji diagnostik. Dalam tiga pekan ke depan, Ge-Nose akan diuji pada sekitar 1.600 pasien di sembilan rumah sakit.
 
Pada Senin (26/10) kemarin, alat buatan Universitas Gadjah Mada (UGM) diujicoba perdana di RSUP Dokter Sardjito. Selasa pagi (27/10) ini, giliran RS Lapangan Khusus Covid-19 (KLC) Bantul menjadi lokasi uji coba kedua.
 
"RS KLC dipilih karena salah satu RS rujukan penanganan Covid di DIY. Kita tahu tidak hanya pasien dari DIY saja yang dirawat di sini, namun pasien dari Jateng bahkan Papua juga ada," kata peneliti Ge-Nose, Dian Kesumapramudya Nurputra.
 
Keberagaman pasien ini menjadi faktor utama pengujian Ge-Nose di RS KLC Bantul. Berbagai latar belakang pasien yang mengikuti uji coba akan memperkuat hasil riset agar memenuhi standar medis.
 
Sekitar 1.600 pasien akan menjalani dua kali uji sampel napas sehingga didapat 3.200 sampel napas. Dari seluruh sampel itu, sebanyak 10 persen akan dijadikan hipotesis capaian kasus.
 
"Uji diagnostik maju lebih awal dari sebelumnya (djadwalkan) November. Target selanjutnya, bulan Desember untuk uji diagnostik post-marketing. Setelah itu, alat mulai disebarkan dan dipakai oleh masyarakat," ujarnya.
 
Ge-Nose telah melalui serangkaian pengujian, termasuk mendapat sertifikat lulus uji fungsi dari Kementerian Kesehatan. Sensor Ge-Nose telah dinyatakan sesuai standar, sehingga data lebih akurat. Kemenkes juga telah menerbitkan izin produksi.
 
Ge-Nose diklaim lebih efisien dibandingkan uji swab PCR. Hasilnya disebut bakal lebih cepat, yakni tiga menit, sehingga menjadi solusi uji Covid-19 di tengah tingginya mobilitas masyarakat.
 
"Korelasinya adalah aktivitas masyarakat dalam sektor perekonomian. Selama uji diagnostik, pasien diambil sampel napas bersamaan dengan swab untuk membandingkan," ucap Dian.
 
Kepala Dinas Kesehatan Bantul, Agus Budi Raharja, senang karena RS LKC terpilih sebagai tempat uji coba Ge-Nose. "Kehadiran Ge-Nose semakin mendukung pelacakan Covid-19 di Bantul karena awal November nanti juga akan beroperasi mobil tes PCR (polymerase chain reaction)," katanya.
 
Mobil tes PCR senilai Rp4,6 miliar itu didatangkan dari Bekasi dan tiba di Bantul besok, Rabu (28/10). Mobil jenis Hi-Ace ini dimodifikasi dengan memasang dua mesin tes PCR. 
 
Mobil ini ditargetkan bisa melayani 126 orang per hari di masa awal operasi. Hingga Desember, Pemkab Bantul akan menyediakan 6.000 reagan untuk menunjang tes PCR.
 
"Seribu reagan sudah disiapkan Pemda Bantul, sedangkan sisanya kami lakukan pengadaan mandiri bertahap," kata Agus.
 
428