Intan Jaya, Gatra.com- Sebby Sambom, juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM), membantah anggotanya tewas dalam penggerebekan oleh aparat gabungan TNI Polri. Sebby mengatakan bahwa yang tertembak adalah seorang kategis (pelayan gereja) Katolik, bukan anggota TPNPB. “TNI tembak mati seorang kategis Katolik. Bukan anggota TPNPB dan juga lukai seorang bocah,” katanya.
Menurut Sebby korban tewas dalam bentrokan TNI versus TPNPB Intan Jaya di Kampung Jalai Distrik Sugapa, Senin 26 Oktober 2020 pagi jam 5:30. “Terjadi kontak senjata antara militer dan TPNPB Kodap VIII Intan Jaya lebih dua jam maka dengan demikian info lengkap akan kami sampaikan,” katanya.
Pada bentrokan itu Pewarta/Gembala Katolik Jalai, Rupinus Tigau tewas oleh pelor TNI. Sedangkan Megianus Bagubau, luka-luka dan telah evakuasi ke RSUD Sugapa.
Sementara itu Kepala Penerangan Komando Wilayah Gabungan Pertahanan (Kogabwilhan) III Kolonel Czi I Gusti Nyoman Suriastawa melaui rilisnya mengatakan telah menindak kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kampung Jalai, Distrik Sugapa, Intan Jaya, Papua, Senin, 9 Oktober 2020. Satu anggota KKB atas nama Rubinus Tigau tewas dalam serangan itu. “Mengamankan 2 orang yang salah satunya mengaku adik dari Rubinus Tigau," katanya.
KKB yang diserbu TNI adalah pelaku penghadangan terhadap Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Intan Jaya pada 9 Oktober 2020 lalu. Telik sandi Tim gabungan TNI-Polri memdapat informasi bahwa salah satu kelompok KKB bermarkas di Kampung Jalai, Distrik Sugapa. Pengintaian dilakukan selama lima hari sebelum dilakukan penyergapan terhadap sebuah honai yang diyakini sebagai pos KKB.
Suriastawa menegaskan Rubinus dikonfirmasi sebagai anggota KKB selama setahun terakhir oleh adiknya yang juga tertangkap. Suriastawa mengakui dalam penyergapan itu anak berinisial M (Megianus) yang berusia 6 tahun yang ikut terluka. Ia terluka di bagian pinggang kiri akibat pantulan peluru.