Yogyakarta, Gatra.com - Pameran modifikasi otomotif 'Road to Indonesian Custom Show' di Hartono Mal, Sleman, 29 Oktober - 1 November 2020 turut menambah agenda libur panjang di Daerah Istimewa Yogyakarta di masa pandemi. Ajang ini jadi pemanasan untuk Indonesian Custom Show yang rencananya digelar pada awal 2021.
Show Director acara tersebut, B. Kunto Wibisono, mengatakan, pameran otomotif itu akan menghadirkan mobil dan motor rakitan dari Asia, Amerika, Eropa, dan Australia. Peserta juga akan berbagi pengalaman mereka merakit kendaraan impian.
"Kami akan tampilkan sekitar 16 mobil dan 22 motor. Nanti akan dibagi berdasarkan regional. Kalau mobil pembagian kelasnya Amerika, Eropa, Australia, Asia. Kalau motor dibagi tiga regional, Amerika, Eropa, dan Asia," kata Kunto saat konferensi pers di Kafe Silol Yogyakarta, Senin (26/10) sore.
Ajang ini akan mencari karya rakitan terbaik tiap regional hingga kemudian dipilih juara umumnya. Menurut Kunto, pameran custom pertama di Indonesia sejak pandemi ini bertujuan memberi semangat kepada para pelaku custom untuk tetap berkarya di tengah Covid-19.
Apalagi Indonesian Custom Show 2020 yang sebelumnya dijadwalkan pada November 2020 di Jogja Expo Center (JEC), Bantul, DIY, batal karena situasi pandemi masih mengkhawatirkan. "Kami berharap pelaku custom otomotif tetap berkarya melewati masa-masa sulit ini," katanya.
'Road to Indonesian Custom Show' mengusung tajuk 'Ku Custom Mobil dan Motorku untuk Menjaga Imunku'. Menurut Kunto, tagline tersebut selaras dengan situasi saat ini.
"Ketika pegiat dan pecinta dunia custom dapat terus berkarya di masa pandemi, maka harapannya mampu untuk menciptakan pikiran positif dan meningkatkan imun tubuh," kata dia.
Menurutnya, ajang ini juga untuk mengampanyekan perilaku adaptasi kebiasaan baru di dunia custom sesuai protokol kesehatan. Denga begitu, langkah ini bisa memberi gambaran pada masyarakat bahwa ajang besar 'Indonesian Custom Show (ICS)' pada 2021 tetap aman untuk dikunjungi.
"Masih banyak orang bertanya, aman tidak datang ke ICS. Event ini protokol kesehatan kami siapkan. Aturan di lapangan juga disiapkan. Sehingga akan meyakinkan orang yang datang dengan perasaan yang aman. Kami yakinkan event utama tahun depan akan tetap ada," ucapnya.
Project Director ICS Budhi Winarno mengatakan penerapan protokol kesehatan di ajang ini berupa pemeriksaan suhu tubuh, kewajiban memakai masker dan tameng wajah, serta mencuci tangan atau memakai hand sanitizer sebelum masuk ke area pameran.
"Pengecekan suhu tubuh menggunakan thermo gun. Pengunjung dengan suhu di atas 37,3 derajat Celcius tidak diperkenankan masuk ke arena pameran. Nanti diarahkan ke tim medis," kata Budhi.