Cilacap, Gatra.com – Pemerintah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah menunda simulasi belajar tatap muka, meski seratus lebih sekolah pilot project atau percontohan telah siap melakukan sekolah offline dan sudah mengantongi izin bupati sebagai Ketua Satgas Penanganan Covid-19.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Cilacap, Kastam mengatakan penundadaan dilakukan lantaran Cilacap kembali zona merah, menyusul melonjaknya jumlah pasien Covid-19. Sementara, simulasi pembelajaran tatap muka disyaratkan minimal zona kuning.
"Tertunda lagi karena zonanya boleh dilaksanakan minimal zona kuning,” katanya.
Dia menjelaskan, sebanyak 157 sekolah jenjang SD, SMP dan setara SLTA telah didata dan siap melakukan belajar tatap muka. Namun, pelaksanaan kini ditunda untuk waktu yang tak ditentukan. Sekolah itu terdiri dari 27 SMP, tiga SMK, tujuh SMA, dan 120 SD.
“Kalau izin sudah siap, kemudian protokol sudah siap, sekolah juga sudah siap. Cuma zona saja yang belum siap. Kita menyiapkan seluruhnya, ada 157 sekolah,” jelasnya.
Lebih lanjut Kastam mengemukakan, sebelumnya Cilacap berstatus zona kuning. Akan tetapi status itu berubah setelah kasus Covid-19 di Cilacap kembali melonjak seturut terkuaknya sejumlah klaster, seperti pesantren, sekolah, kantor, dan keluarga.
“Termasuk itu. Tapi yang jelas karena zonanya sekarang zona merah. Jadi tidak bisa dilakukan,” ujarnya.
Dia pun menjelaskan, bupati sebagai Ketua Satgas Penanganan Covid-19 di Kabupaten Cilacap juga mengeluarkan rekomendasi untuk tujuh SMA yang hendak dijadikan pilot project belajar tatap muka, meski SMA berada dalam kewenangan provinsi. Sebab, dinas pendidikan provinsi mendasari rekomendasi bupati untuk melaksanakan belajar tatap muka.
Sementara, data Satgas Penanganan Covid-19 Cilacap, hingga Senin (26/10/2020), kasus Covid-19 di Cilacap berjumlah berjumlah 1.003 orang. Jumlah pasien sembuh 859 dan meninggal dunia 22 orang. Konfirmasi dirawat 122 orang.