Bogor, Gatra.com - Presiden Joko Widodo mengatakan pandemi Covid-19 telah menimbulkan dampak yang sangat besar di berbagai negara. Bahkan, terjadi kontraksi ekonomi hingga resesi seperti di Indonesia.
"Tak ada yang kebal dari pandemi, termasuk negara kita Indonesia," kata Jokowi dalam keterangan tertulisnya yang diterima Gatra, Minggu (25/10).
Ia menjelaskan sebelum pandemi, ekonomi Indonesia selalu tumbuh sekitar 5%. Di tahun 2019 misalnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,02%. Sayangnya, akibat pandemi Covid-19 ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia turun ke angka 2,97% di triwulan pertama 2020. Bahkan, pada triwulan kedua 2020 terjun bebas ke angka -5,32%.
"Tetapi dibandingkan dengan negara-negara lain, kontraksi ekonomi Indonesia relatif lebih landai dan saya meyakini insyaallah mampu untuk segera recovery, mampu melakukan pemulihan," ujarnya.
Harapan Jokowi ini didasari adanya pergerakan berbagai indikator strategis selama triwulan ketiga tahun 2020 yang telah menunjukkan perbaikan. Selain itu, harga bahan pokok pangan seperti beras dan lainnya masih bisa terjaga dengan baik.
Selanjutnya, jumlah penumpang angkutan udara pada Agustus 2020 juga mengalami kenaikan 36% dari bulan sebelumnya. Kemudian, neraca perdagangan pada September 2020 juga surplus US$2,44 miliar. Bahkan, Purchasing Managers Index (PMI) mulai memasuki tahap ekspansi kembali, dan telah terjadi peningkatan konsumsi.
"Ini artinya, peluang untuk mengembangkan usaha akan semakin terbuka, pertumbuhan ekonomi akan terus membaik dan penciptaan lapangan kerja bisa semakin terbuka luas," ujarnya.