Purworejo, Gatra.com- Ratusan sopir angkot jurusan Kutoarjo-Purworejo mendatangi Kantor Dinas Perhubungan Kabupaten Purworejo. Kedatangan mereka untuk menyampaikan aspirasi terkait informasi akan ada penambahan halte Trans Jateng di trayek mereka.
Sebanyak 114 awak dan angkutan jalur A itu diparkir didepan kantor Dishub. Selanjutnya sekitar 10 orang perwakilan masuk untuk bertemu Plt Dishub Budi Harjono, operator Trans Jateng Wahyu dari PT Bagelen Taxi dan perwakilan Balai Trans Jateng, Yulianto.
Saat audiensi, keadaan sempat memanas ketika Kasi Angkutan Umum Dishub Purworejo, Wahyu Ontobugo menyampaikan pendapat tapi dipotong. "Dari awal saya tidak setuju Bus Trans Jateng masuk jalur kota. Jangan masuk kota, kasihan angkutan umum. Tolong perwakilan dari PT Trans Jateng, sampaikan kepada atasan panjenengan permintaan kami ini," kata Ontobugo dengan nada tinggi di hadapan peserta audiensi.
Ia juga menyampaikan bahwa, Bus Trans Jateng seyogyanya tidak masuk ke Stasiun Kutoarjo, cukup sampai Terminal Kutoarjo saja.
Sementara itu, Plt Kadishub Budi Harjono menyatakan bahwa, pihaknya akan mengevaluasi trayek Trans Jateng. "Perlu saya jelaskan, tidak ada pembangunan halte dari jalur Kutoarjo-Polres Purworejo. Hanya pengecatan marka pemberhentian bus," kata Budi Harjono.
Usai audiensi, para awak angkutan umum kemudian dengan tertib meninggalkan ruangan. Insiden terjadi ketika para sopir angkot melihat salah satu temannya masih jalan memgangkut penumpang.
Sopir yang emosi kemudian minta angkutan umum tersebut menepi dan penumpang diantarkan oleh aparat hingga tujuan."Sebenarnya saya tidak tahu kalau teman-teman akan ada aksi. Kalau tahu ya saya ikut. Jam 7 kurang saya lewat belum ada temen-temen di sini. Saya hanya menjemput langganan saja," kata Murtoyo, warga Desa Wirun sopir angkot yang hampir diamuk teman-temannya.
Sementara itu, Wondo salah satu sopir menjelaskan bahwa, kedatangan mereka karena mendengar kabar akan dibangun halte bus Trans Jateng. "Kami minta, Bus Trans tidak lewat Stasiun Kutoarjo, cukup sampai Terminal Kutoarjo. Kalau ada penumpang kereta yang mau naik trans, biar ngojek, naik angkot atau naik becak ke halte di terminal. Jadi semua masih bisa 'narik penumpang," kata Wondo mewakili relan-rekannya.