New York, Gatra.com - Saham Gilead Sciences Inc naik 6 persen pada hari Jumat setelah obat antivirusnya, remdesivir, menjadi pengobatan pertama dan satu-satunya yang disetujui untuk COVID-19 di Amerika Serikat.
Dikutip Reuters, Jumat (23/10), regulator kesehatan AS itu pada hari Kamis menyetujui penggunaan obat tersebut pada pasien yang dirawat di rumah sakit.
Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pekan lalu mengatakan obat tersebut tidak memiliki efek substansial yang lama pada pasien tinggal di rumah sakit atau memiliki peluang bertahan hidup dalam uji coba secara global.
Dukungan Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) menandakan kepercayaannya pada hasil studi Gilead yang berbasis di AS, yang menunjukkan obat tersebut dapat memotong waktu pemulihan pada pasien, sebagaimana analis Piper Sandler Tyler Van Buren, mengatakan dalam catatan kliennya.
Remdesivir telah tersedia di bawah otorisasi penggunaan darurat FDA sejak Mei, setelah penelitian yang dipimpin oleh National Institutes of Health menunjukkan remdesivir mengurangi masa tinggal pasien di rumah sakit selama lima hari.
“Obat tersebut, yang diberikan secara intravena, dapat meningkatkan penjualan lebih dari US$ 1 miliar selama paruh kedua tahun ini dengan tingkat kasus saat ini,” kata analis Van Buren.
Remdesivir, yang akan dijual dengan nama merek Veklury, berharga US$ 3.120 untuk pengobatan lima hari, atau US $ 2.340 untuk pembeli pemerintah seperti dilakukan Departemen Urusan Veteran.
Saham Gilead pun naik 5,67 persen menjadi US $ 64,11 sebelum penutupan.