Karanganyar, Gatra.com - Status zona merah penyebaran Covid-19 masih disandang Kabupaten Karanganyar akibat bertambahnya kasus baru terinfeksi. Hasil tracing mencatat penderita dari tiga klaster utama, yakni kontak erat pasien, penyakit penyerta (komorbid) dan pelaku perjalanan.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar, Purwati mengatakan sejak menyandang status zona merah pada akhir September lalu, belum ada tanda-tanda penurunan ke status lebih rendah. Angka terinfeksi mengalami fluktuasi namun cenderung meningkat.
“Hingga kemarin tercatat 128 positif covid-19 dengan jumlah kontak erat 687, angka kematian 41 orang sedangkan kesembuhan 520 orang,” kata Bupati di rumah dinas bupati, Jumat (23/10).
“Kita tak kunjung membaik berdasarkan status zona merah. Itu dari klaster kontak erat pasien, mereka yang mengidap penyakit kronis atau penyerta (komorbid) serta pelaku perjalanan meski enggak banyak,” kata Purwati.
Dikatakan, penularan sebenarnya bisa ditekan jika masyarakat disiplin jaga jarak dan menghindari kontak langsung dengan pasien terinfeksi Covid-19. Hanya, masyarakat menganggap enteng imbauan protokol kesehatan. Aktivitas berisiko masih saja dilakukan.
Ia juga mengatakan Satgas Covid-19 masih bertahan pada imbauan dan pemberian sanksi pelanggaran prokes. Diharapkan muncul tindakan lebih inovatif.
“Tindakannya masih sama. Secara umum tidak ada perubahan metode. Kami masih melakukan antisipasi dan penanganan seperti yang kami lakukan sebelumnya dalam mendeteksi kontak erat dan warga yang terpapar Covid-19,” katanya.
Purwati menjelaskan penanganan dan antisipasi untuk upaya menurunkan status Covid-19 Karanganyar dilakukan dengan meningkatkan metode yang ada. Beberapa diantaranya peningkatan screening kesehatan, tracing kontak erat pasien yang sudah terdeteksi dan tes PCR/ swab.
Ia berharap uji coba vaksinasi pencegahan virus Covid-19 oleh pemerintah pusat membuahkan hasil. Saat ini, ia menugaskan 42 nakes mengikuti pelatihan daring vaksinasi yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan.
“Ada 42 dokter umum, bidan dan perawat ikut empat hari latihan vaksinasi secara daring dari Kemenkes. Ini kesiapan kita jika sewaktu-waktu pemerintah mendistribusi vaksin ke daerah,” katanya.