Banyumas, Gatra.com – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 5 Purwokerto, Jawa Tengah (Jateng) menyiapkan alat material untuk siaga (AMUS) di lima titik. Tujuannya untuk mengantisipasi bencana alam yang berpotensi terjadi menjelang puncak musim hujan. Pasalnya, KAI telah mendeteksi sejumlah titik rawan bencana yang berisiko mengganggu perjalanan kereta api (KA).
Titik rawan bencana itu terdiri dari rawan bencana amblesan lantaran tanah labil, rawan longsor, dan juga rawan banjir. Demi menjamin keamanan dan keselamatan serta kenyamanan perjalanan KA, Daop 5 Purwokerto melakukan pemantauan ekstra di sepanjang jalur KA di wilayah Daop 5 Purwokerto.
Baca Juga: Pandemi: Budaya Bertransportasi Umum Lebih Baik
Manajer Humas Daop 5 Purwokerto, Supriyanto mengatakan AMUS ini berisi antara lain berupa batu balas, bantalan rel, pasir, karung, besi H Beam (untuk jembatan), alat penambat rel, genset dan lampu penerangan, serta alat siaga lainnya. AMUS ditempatkan di lima lokasi yang mudah terjangkau, beserta tim flying gank (unit reaksi cepat).
“Lima titik lokasinya adalah di stasiun Prupuk, Purwokerto, Kroya, Sidareja, dan Kutoarjo,” kata Supriyanto, Jumat (23/10).
Menurut dia, KAI telah mendeteteksi sejumlah titik rawan amblesan dan banjir. Misalnya, berada di antara stasiun Slawi - Prupuk. Rawan longsor di antara Stasiun Songgom - Prupuk, Banjar - Langen, dan Jeruklegi - Lebeng. Sementara, daerah rawan banjir adalah antara Stasiun Linggapura - Bumiayu.
Baca Juga: Duh, 114 Perlintasan KA di Daop 5 Purwokerto Belum Terjaga
“Sebagai langkah yang rutin dilakukan, PT KAI Daop 5 juga sudah mengantisipasi dengan melakukan pengecekan berulang dan pembersihan saluran air, tebing, serta pemantauan aliran-aliran sungai yang dilewati jalur KA," jelasnya.
Dia juga mengemukakan, KAI Daop 5 juga telah menyiapkan petugas untuk bersiaga dan memantau intensif daerah-daerah rawan bencana alam selama 24 jam. Penyiagaan petugas itu dilakukan karena beberapa waktu terakhir curah hujan sangat tinggi.
“Dengan demikian, jika ada peristiwa yang berpotensi mengganggu perjalanan KA bisa segera ditangani,” tutupnya.
Baca Juga: KRL Solo-Yogyakarta Diujicoba 10 November
Untuk menjamin keselematan penumpang, PT KAI Daop 5 Purwokerto juga tidak henti-hentinya memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang keselamatan di perlintasan sebidang. Hal ini ditujukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menaati aturan lalu lintas di perlintasan sebidang. Sehingga harapannya angka kecelakaan di perlintasan sebidang dapat ditekan.
“Dengan tertibnya masyarakat pengguna jalan dan peran optimal seluruh stakeholder, diharapkan keselamatan di perlintasan sebidang dapat terwujud. Sehingga perjalanan KA tidak terganggu dan pengguna jalan juga selamat sampai di tujuan,” ujarnya.