Pasangkayu, Gatra.com – Beberapa pekan terakhir kasus terkonfirmasi Covid-19 di Pasangkayu, Sulawesi Barat (Sulbar) meningkat tajam. Hal ini membuat Satgas Covid-19 mesti mengambil langkah tegas.
Ketua Satgas Covid-19 Pasangkayu, Agus Ambo Djiwa mengungkapkan peningkatan kasus Covid-19 di kabupaten paling utara Sulbar ini salah satunya disebabkan masih kurangnya kesadaran masyarakat. Bahkan sebagian menganggap remeh virus mematikan itu.
Baca Juga: Banyak Covid, Santri Tak Lagi Cium Tangan Kyai
Pihaknya berencana akan semakin memperkatat penerapan protokol kesehatan (prokes) di tempat-tempat umum, terutama di RSUD. Rencananya bakal disiagakan pos TNI, Polri, dan Satpol PP di RSUD Pasangkayu.
"Terkadang ada keluarga pasien yang positif Covid-19 di RSUD yang tidak mau mendengarkan imbauan. Mereka masih kontak langsung dengan bersangkutan. Dampaknya kasus positif kita semakin meningkat " keluh Bupati Pasangkayu itu saat rapat Satgas Covid-19, Jumat (23/10).
Ia juga mengimbau koordinasi antara jajaran Satgas ke bawah semakin diperkuat. Masing-masing harus paham dengan tugasnya. Sehingga ketika ada kasus terkonfirmasi, penanganannya bisa dilakukan dengan baik
Baca Juga: Pegawai Setda Jepara Positif Covid, 27 Orang di Tes Swab
Sementara, Sekretaris Satgas Covid-19 Pasangkayu, Firman yang juga hadir dalam kesempatan itu menambahkan, tengah mempertimbangkan pengaktifan kembali posko perbatasan di utara dan selatan Pasangkayu. Warga luar yang ingin memasuki Pasangkayu diwajibkan memiliki hasil rapid test.
"Dinkes harus proaktif melakukan pengawasan kepada pasien yang isolasi mandiri. Suplai logistik mereka harus diperhatikan, harus disiapkan" ujar Sekkab Pasangkayu itu mengingatkan.
Berdasarkan informasi dari Diskomenfopers Pasangkayu, jumlah kasus terkonfirmasi per 22 Oktober, sebanyak 50 kasus positif, dimana 20 orang isolasi mandiri, 29 di antaranya telah dinyatakan sembuh, dan satu orang meninggal dunia.