Home Kesehatan Tes Berkurang, Corona di Yogya Turun tapi Kematian Tiap Hari

Tes Berkurang, Corona di Yogya Turun tapi Kematian Tiap Hari

Yogyakarta, Gatra.com - Jumlah kasus Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta dinyatakan menurun dan stabil. Padahal hal ini terjadi karena jumlah tes berkurang. Angka tingkat positif terus naik dan 21 kematian terjadi sepanjang 21 hari di Oktober ini.

Hal itu disampaikan Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan Covid-19 Berty Murtiningsih. “Kasus menurun. Puncaknya pertengahan September lalu. Sekarang relatif stabil kasusnya,” ujar Berty dalam diskusi webinar, Manajemen Data Covid-19 gelaran tim peneliti UGM-University Melbourne, Kamis (21/10).

Berty mengakui jumlah kasus menurun karena jumlah orang yang dites juga berkurang pada Oktober ini dibanding bulan lalu.

“Masalahnya memang pada September sampel tinggi karena sedang skrining besar-besaran, terutama untuk tenaga kesehatan, lalu skrining ASN dan karyawan. Tapi sampel akhir-akhir ini tidak begitu banyak,” tuturnya.

Ia juga mengklaim tingkat positif Covid-19 di DIY telah sesuai ketentuan WHO kendati meningkat belakangan ini. “Di bawah 5 (persen), tapi dua minggu terakhir tinggi. Sampel tidak banyak, angka positif masih seperti itu, sehingga positivity rate tinggi di dua minggu terakhir,” tuturnya.

Menurutnya, jumlah warga DIY yang dites melampaui target WHO. “Sudah dua kali seperseribu penduduk. Sudah memenuhi standar,” ujarnya.

Selama pandemi hingga 21 Oktober, 68.587 orang di DIY telah dites. Sesuai aturan WHO, idealnya satu tes usap itu dilakukan di tiap seribu orang di suatu wilayah per pekan. Dengan 3,8 juta penduduk DIY, angka tes ideal 543 orang per hari.

Dari hitungan Gatra.com, target tersebut baru dicapai pada bulan September dengan rata-rata 599 orang dites tiap hari. Pada Juli dan Agustus, rata-rata tes 498 dan 489 orang dites per hari.

Dari jumlah warga yang dites itu, tingkat kasus positif Covid-19 atau positivity rate dari bulan ke bulan dapat diketahui. Angka ini dihitung dari jumlah kasus positif per jumlah orang yang dites usap PCR. Hasilnya, positivity rate DIY pun terus naik: dari 2,34 persen di Juli, 4,96 persen di Agustus, dan September 6,77 persen.

Selama 21 hari di bulan Oktober, jumlah tes per hari naik turun. Jumlah tes terendah dalam sehari 284 orang pada 12 Oktober dan tertinggi 666 orang pada 8 Oktober. Dalam tiga pekan tersebut, total 10.206 orang dites usap PCR dan ditemukan 746 kasus Covid-19.

Jika dirata-rata, sebanyak 486 orang dites per hari. Jika dibandingkan rerata jumlah tes harian di tiga bulan sebelumnya, jumlah itu terendah dan di bawah standar sesuai ketentuan WHO.

Tingkat positif pun mencapai 7,31 persen; makin tinggi dari bulan-bulan sebelumnya dan lebih tinggi dari ambang batas WHO yang 5 persen.

Hingga kini, Pemda DIY mencatat total 3.389 orang positif Covid-19. Dari jumlah ini 2.762 orang sembuh, 539 orang masih jadi kasus aktif, dan 88 orang meninggal. Sesuai hitungan Gatra.com dari data Pemda DIY, 21 orang meninggal pada 1-21 Oktober.

“Kasus meninggal hampir tiap hari ada. Tapi 80% yang meninggal ini mempunyai komorbid, tertinggi diabetes dan hipertensi. Dan yang 20% tanpa komorbid usianya di atas 60 tahun,” kata Berty.

774