Jakarta, Gatra.com- Efek antiinflamasi dan antioksidan, kombinasi curcumin dengan piperin dapat digunakan sebagai preventif pada pasien panyakit hati atau liver. Tidak hanya itu, dua zat senyawa ini juga baik dikonsumsi pasien risiko diabetes mellitus tipe 2 dan pasien riwayat hepatitis agar kesehatan hatinya tetap terjaga.
"Piperin bagus jika dikombinasikan dengan Curcumin yang sering kali sulit diserap darah kita. Nah dengan ditambahkan piperin akan mempermudah penyerapan Curcumin dari saluran cerna ke dalam darah," ungkap Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), DR (Cand) dr Inggrid Tania, M.Si dalam diskusi dan peluncuran Curcumma Force secara virtual, di Jakarta Rabu (21/10).
Sebagai informasi, curcumin dapat ditemukan pada tanaman herbal temulawak dan kunyit. Zat aktif ini dapat meredakan peradangan pada organ hati. Ia juga bersifat hepatoprotektor dan dapat melindungi organ jantung, ginjal dan sistem saraf.
Di samping itu, Curcumin memiliki sifat sebagai antikanker, artinya mencegah proses perubahan sel normal menuju sel kanker. Curcumin juga bisa membantu pemulihan dari penyakit infeksi karena dapat membantu memperbaiki nafsu makan.
Adapun Piperin adalah suatu senyawa yang umumnya bisa dihasilkan dari lada hitam atau cabai Jawa. Ia juga punya khasiat tersendiri yang mirip dengan Curcumin, yakni antioksidan dan anti peradangan.
"Berdasarkan uji farmakokinetik dan uji bioavailabilitas, kombinasi antara Curcumin dengan Piperin bisa meningkatkan bioavailabilitas Curcumin hingga 2.000%, yang nantinya akan meningkatkan efektivitas," kata Inggrid.
Kandungan Curcumin dan Piperin dapat dikonsumsi setiap hari. Serta bisa untuk semua segmen usia, baik anak-anak maupun orang dewasa.Tipsnya, mengonsumsi sesuai dosis," kata Dokter Inggrid.
Dokter spesialis penyakit dalam Prof. Dr. dr I Dewa Nyoman Wibawa, Sp.PD - KGEH menambahkan, bahayanya dari penyakit hepatitis yang pada akhirnya 1/3 penderitanya bisa berujung pada sirosis. Penderita hepatitis akan mengalami perjalanan dari hati sehat, hepatitis akut, hepatitis kronik.
Dari sirosis ini ada 10-15% akan menjadi kanker. Lalu dalam 5 tahun, sebanyak 23% pengidap sirosis akan mengalami gagal hati yang berujung pada kematian.
"Untuk preventif (pencegahan) boleh saja digunakan, jadi tidak perlu menunggu terjadi inflamasi hati. Karena konsumsi curcumin bisa menjaga fungsi hati," papar Wibawa.
Begitu pun dengan pasien yang sudah mengalami gangguan hati seperti inflamasi, fatty liver ataupun fibrosis. "Perlu konsumsi hepatoprotektor agar memperbaiki fungsi hati dan melindungi sel hati yang masih sehat agar tidak rusak," jelas Wibawa.