Gunungkidul, Gatra.com – Pelaku wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta melakukan persiapan untuk menyambut libur panjang pada pekan depan. Di Gunung Api Purba Nglanggeran, Patuk, Kabupaten Gunungkidul, misalnya, wisata edukasi soal cokelat dan peternakan kambing akan ditawarkan ke pelancong.
Sekretaris Pokdarwis Nglanggeran, Sugeng Handoko, mengatakan dua paket wisata itu dipilih karena pengelola memiliki tempat luas. Dengan demikian, protokol kesehatan, terutama untuk menjaga jarak, tetap bisa diterapkan ketika banyak wisatawan.
“Dua paket wisata itu ada edukasi untuk keluarga. Karena rata-rata wisata keluarga mendominasi di masa pandemi ini. Kami juga ingin mendorong produk lokal untuk bisa pulih,” kata Sugeng saat dihubungi, Rabu (21/10).
Menurutnya, melalui paket tersebut, wisatawan bisa belajar budidaya dan praktik pengolahan cokelat, hingga mencicipi olahan cokelat. Adapun paket edukasi beternak kambing mencakup kegiatan merawat kambing, memerah susu kambing, proses pengolahan susu, dan mencicipi produk susu kambing.
Harga paket tersebut mulai Rp15 ribu hingga Rp60 ribu per orang. “Jumlah kunjungan belum bisa diprediksi. Kami memprioritaskan penerapan protokol kesehatan. Keamanan, kenyamanan masyarakat desa dan wisatawan menjadi prioritas utama saat pandemi seperti ini,” ucapnya.
Adapun asosiasi biro perjalanan Asita DIY menyatakan paket-paket wisata ekonomis untuk rombongan kecil mulai dijual Oktober ini. Anggota ASITA DIY, Udi Sudiyanto, mengatakan harga paket itu lebih murah.
Jika sebelum pandemi tarifnya Rp300 ribu per orang dan minimal empat orang dalam satu kelompok, saat ini tarif paket wisata itu Rp200 ribu per orang. Paket tersebut berupa tur perjalanan dalam bus dan wisatawan dapat memilih rutenya.
Pilihan rute itu antara lain dari Yogyakarta ke Kopeng, Magelang, atau dari Yogyakarta ke Pengger, Becici, Pantai Parangtritis di Bantul. Selain itu, ada pilihan paket ke pantai-pantai di Gunungkidul. “Kami mulai menjual paket-paket wisata. Untuk awal, kami memberikan harga hemat,” ucapnya.