Jakarta, Gatra.com - Pengusaha nasional Sandiaga Salahudin Uno mengingatkan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk berkolaborasi di tengah wabah covid-19. Langkah ini dilakukan untuk mempercepat pemulihan ekonomi masyarakat setelah Indonesia menghadapi krisis dan resesi ekonomi.
“Dulu kita asyik kompetisi, sekarang kolaborasi. Kita hadirkan satu penekanan kepada digitalisasi. Akselerasi daripada digitalisasi,” kata Sandiaga Uno di Jakarta, Selasa (20/10).
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta juga mendorong pelaku UMKM untuk beradaptasi dengan normal baru atau new normal dengan mentaati protokol kesehatan mengingat pandemi covid-19 belum berakhir.
“UMKM harus beradaptasi dengan new normal. Protokol kesehatan penting tapi protokol keuangan juga penting,” katanya.
Politisi Gerindra ini mengungkapkan bahwa 270 juta rakyat Indonesia selama ini, bahkan sudah berabad-abad lamanya hanya berpola konsumtif. Namun produk-produknya banyak yang masih impor.
“Sekarang kesempatan kita mengembangkan produk-produk dalam negeri. Mencintai produk-produk dan bangga buatan Indonesia,” ujarnya.
Sandi menyebut ada banyak potensi usaha yang bisa dikembangkan oleh masyarakat terutama UMKM di tenah pandemi ini. Beberapa diantaranya ada di sektor pariwisata, kuliner, busana, termasuk juga industri kreatif.
“Ini saya sebut sebagai pandemic winner. Kita akan menang dari covid 19 kalau membuka satu peluang untuk bersilaturahim,” katanya.
Ia pun mengingatkan kunci kesuksesan dalam kewirausahaan yaitu cepat. Ketika dilakukan dengan cepat mengambil peluang, cepat melihat satu potensi, cepat dalam mengeskusi, dan cepat untuk mengambil manfaat.
“FAST itu juga singkatan dari Fathonah, Amanah, Sidiq, dan Tabligh. Menjadi pengusaha itu adalah bagaiamana membangun akhlak. Kita harus pastikan bahwa entrepreneur ke depan adalah entrepreneur yang berakhlakul karimah. Khairunnas anfauhum linnas. Sebaik-baik manusia adalah manusia yang bermanfaat,” ujarnya.
Sandi pun mencontohkan nabi Muhammad SAW dimana di usia 17 tahun, sudah berdagang lintas benua dan 17 negara.
“Dengan modal utama Rasulullah adalah kepercayaan, trust, amanah,” ujarnya.