Palembang, Gatra.com - Kegiatan seserahan pengantin di Palembang kini menjadi viral. Lantaran, menggunakan ambulan dan ditumpangi dua orang yang menggunakan pakaian hazmat. Kejadian tersebut terekam dan beredar di media sosial (Medsos) instagram @palembang_bedesau
Dalam video yang berdurasi 1 menit 23 detik tersebut, terlihat mobil ambulans dengan bunyi sirine melintasi Jembatan Musi IV Palembang. Kemudian sesampainya di lokasi, dua orang yakni sopir dan rekannya turun menggunakan pakaian hazmat, lalu membuka pintu belakang mobil dan langsung mengeluarkan seserahan dan disambut oleh para panitia acara pernikahan tersebut.
Video ini pun menuai kritikan dari warganet, karena bunyi sirine seharusnya sebagai tanda gawat darurat.
Saat dikonfirmasi, Kasi Survei dan Imunisasi Dinas Kesehatan Sumsel Yusri mengaku mobil ambulans tidak bisa digunakan secara sembarangan. Karena itu, dirinya tidak membenarkan jika mobil tersebut digunakan untuk kegiatan seserahan hanya untuk sensasi.
Terlebih lagi, sopir dan rekannya menggunakan pakaian hazmat yang biasanya digunakan untuk penanganan COVID-19. "Mobil itu tujuannya hanya untuk membawa jenazah atau orang sakit. Tidak bisa dipakai untuk lucu-lucuan," katanya.
Sementara itu, Kasi Pencegahan dan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Palembang, Yudhi Setiawan menambahkan saat ini pihaknya telah mengetahui keberadaan mobil tersebut. Dimana, mobil ambulans itu milik salah satu klinik swasta di Kota Palembang. "Mobil ini sengaja dipinjam untuk seserahan pernikahan oleh teman pemilik klinik tersebut," katanya.
Berdasarkan keterangan dari manajemen klinik, jika mereka tidak mengetahui jika penggunaannya tidak boleh sembarangan. Karena, mobil ini milik lembaga kesehatan bukan milik pribadi dan peruntukannya pun membawa orang sakit bukan seserahan pernikahan.
Pihaknya akan memberikan sanksi berupa teguran lisan kepada pengelola. Selanjutnya akan disampaikan surat edaran kepada puskesmas, klinik, dan rumah sakit agar kejadian itu tak terulang lagi. "Saat ini kami sedang mengkonsep teguran tertulis dan edaran," tutupnya.