Home Ekonomi Hadi Santoso: Tol Solo-Yogyakarta Diperpanjang sampai YIA

Hadi Santoso: Tol Solo-Yogyakarta Diperpanjang sampai YIA

Semarang, Gatra.com - Proyek strategis nasional pembangunan jalan tol Solo-Yogyakarta diajukan diperpanjang sampai ke Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) Kulonprogro. Perpanjangan ini dilakukan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Wakil Ketua Komisi D DPRD Jateng, Hadi Santoso, mengatakan, jalan tol Solo (Jateng)-Yogyakarta dalam dokumen Perpres No 58 Tahun 2027 tentang Proyek Strategis Nasional semula tercantum sepanjang 40,5 Km.

“Saat ini diajukan diperpanjang menjadi 97 Km melewati Bandara YAI di Kulonprogo. Prosesnya tinggal menunggu perubahan Perpres yang saat ini sudah sampai Kementerian Sekertaris Negara,” katanya di Semarang, Minggu (18/10).

Perpanjangan jalan tol tersebut, lanjut Hadi, untuk kepentingan strategis menghubungkan tiga bandara internasional, serta membangun infrastruktur transportasi yang menerus.

Proses penentuan lokasi jalan tol Solo-Yogyakarta sudah selesai untuk Jateng tengah dengan keputusan Gubernur No 590/38 tahun 2020, sedangkan DIY dengan keputusan Gubenur DIY no 206/KEP/2020.

“Untuk yang Yogyakarta yang semula hanya sampai Sleman, dengan adanya revisi panjang tol tersebut segera keluar penentuan lokasi dari Pak Gubernur untuk wilayah Bantul dan Kulonprogo,” ujar Hadi.

Luas lahan jalan tol di Jateng mencapai 4.721.551 meter persegi sedangkan di Yogyakarta sementara 1.774.352 meter persegi dari sebesar 4.269.941 meter persegi yang diharapkan.

Proyek sepanjang 96,574 Km tersebut akan melewati 7 kabupaten, di antaranya yakni Boyolali, Klaten, Sleman, Bantul, Kulonprogro, dengan exit terakhir di perbatasan Purworejo.

Pembangunan proyek jalan tol Solo-Yogyakarta akan terbagi menjadi 3, yakni seksi I Kartosuro-Purwomartani sepanjang 42,37 Km, seksi II Purwomartani-Gamping 23,42 Km, dan seksi III Gamping-Purworejo 30,77 Km.

Adapun pintu tolnya yakni Kartosuro, Karanganom, Klaten, Prambanan, Purwomartani, Gamping, Sentolo, Wates, Bandara YIA Kulonprogro, dan Purworejo.

“Secara teknis pembangunannya akan dilakukan bertahap, Desember ini akan dimulai seksi I dari Ngasem Colomadu sampai dengan Purwomartani Sleman,” ujar Hadi.

Proyek tol Solo-Yogyakara yang menghabiskan dana Rp26,637 triliun lanjut Hadi, tersebut merupakan kelanjutan pembangunan interkoneksi jalan tol Trans Jawa yang akan diselesaikan sampai dengan 2024.

Menurut anggota dewan asal Wonogiri ini, kebutuhan lahan yang diperlukan sebesar 11.329.664 m2 dengan membebaskan 13.102 bidang tanah, yang tersebar di 25 kecamatan.

“Terbesar memang ada di sesi satu sebanyak 6.766 bidang tanah yang saat ini sudah berjalan sesuai rencana, tahap sosialisasi lokasi dan proses pengukuran sudah dilaksanakan,” ujarnya.

Anggota dewan dari Fraksi PKS ini berharap semua proses dan tahapan pembangunan jalan tol Solo-Yogyakarta tetap melibatkan masyarakat dan tidak ada pihak yang dirugikan.

Selain itu, tetap mempertimbangkan kondisi lingkungan dan stabilitas pangan karena lahan yang dilewati sebagian besar adalah kawasan padat penduduk, serta lahan pertanian produktif, jangan sampai masyarakat yang terdampak merasa dirugikan dan mengganggu tata guna air persawahan.

“Keberadaan analisis dampak lingkungan (Amdal) sangat penting untuk dipatuhi dan berharap Amdal untuk kawasan DIY juga segera keluar agar semua menjadi lebih tenang,” harap Hadi.

2575

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR