Sukoharjo, Gatra.com- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sukoharjo menggelar debat publik putaran pertama Pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020, Sabtu (17/10) malam di Hotel Tosan Solo Baru, Kecamatan Grogol. Dalam debat perdana ini, Septandho Hisaf dipercaya sebagai moderator. Tepat pukul 19.30 WIB, debat visi misi calon Bupati Sukoharjo dimulai dengan mengusung tema sosial dan kebangkitan ekonomi kerakyatan di era adaptasi kebiasaan baru.
Sebelumnya tema dan pertanyaan telah digodok empat panelis, yakni pakar hukum Dr Agus Riwanto, pakar politik dan komunikasi Prof Dr Ismi Dwi Astuti, pakar kesehatan Dr Tonang Dwi Ardianto dan pakar ekonomi kreatif Dr Sri Wahyu Agustiningsih.
Dalam debat putaran pertama ini, terdapat enam segmen. Diantaranya segmen pertama penyampaian visi misi Paslon, segmen kedua ekonomi, segmen ketiga hukum dan pemerintah, segmen keempat kesehatan, segmen kelima ekonomi kreatif dan UMKM, serta segmen keren closing statement.
Dari pantauan di lokasi, di segmen pertama ini moderator membacakan visi misi pasangan calon (Paslon) Etik Suryani-Agus Santosa atau EA. Visi tersebut yakni mewujudkan masyarakat Sukoharjo yang lebih makmur. Sedangkan untuk visinya meliputi, mewujudkan tata pengelolaan pemerintahan yang baik melalui percepatan reformasi birokrasi, meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas, memperkuat perekonomian rakyat yang berdaya saing tinggi dan memperkuat pembangunan infrastruktur berwawasan lingkungan, serta meningkatkan kualitas kehidupan sosial dan keagamaan.
Sementara visi Paslon Joko Santosa-Wiwaha Aji Santosa atau JosWi yakni mewujudkan masyarakat Sukoharjo yang mandiri, sejahtera dan bahagia. Sedangkan untuk misinya, diantaranya kemandirian pemerintahan dalam proses mengelola, merencanakan dan menjalankan sistem pemerintahan yang berkualitas, profesional, mudah, terbuka, jujur dan amanah yang berorientasi pada kepentingan masyarakat. Yang kedua, kemandirian berfikir masyarakat melalui peningkatan kualitas intelektual, emosional, dan spiritual masyarakat yang sadar akan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga menjadi masyarakat yang produktif, kreatif dan mampu bersaing di level nasional atau internasional. Ketiga mewujudkan masyarakat Sukoharjo yang sejahtera dalam pemenuhan kebutuhan dasar dan peningkatan pendapatan masyarakat melalui pendampingan, pembinaan dan pelatihan dalam menciptakan kewirausahawan yang sukses secara sistematis dan terukur.
Pada sesi debat pertama ini, materi ekonomi yang diberikan panelis dari dosen Ekonomi Universitas Veteran Bangun Nusantara (Univet Bantara) Sukoharjo menjadi tantangan kedua paslon. Paslon yang memaparkan mengenai program ekonomi adalah Paslon nomor urut 02 yakni Paslon JosWi.
Mereka mendapatkan pertanyaan nomor empat, tentang strategi meningkatkan literasi digital bagi pelaku ekonomi kerakyatan agar bisa berkembang dan beradaptasi. Pada pertanyaan itu, Wiwaha menjawab, langkah yang dilakukan JosWi bila terpilih akan melakukan pelatihan kaum perempuan dan anak-anak muda, lantaran digitalisasi ini asing bagi kaum lanjut usia, namun dikuasai oleh kalangan muda.
"Bagi ibu, era digital ini dapat melakukan ekonomi digital di rumah, sehingga tidak harus meninggalkan kewajibannya sebagai ibu di rumah. Dan kami beri bantuan untuk pemasaran, karena ini sering terlupakan," ucapnya.
Sementara itu, Paslon nomor urut 01, yakni Paslon EA mendapat pertanyaan nomor satu. Pertanyaannya mengenai kebijakan dan strategi agar ekonomi kerakyatan dapat berjalan berkelanjutan dengan prinsip keadilan. Etik menjawab, untuk UMKM, EA memiliki ada subsidi bunga untuk UMKM di Sukoharjo.
"Memberikan subsidi bahan pokok untuk UMKM, dan bantuan hibah bahan produksi, dan membantu pemasaran melalui online, dan pelatihan bagi start up bagi wirausaha muda, dan memberikan kesempatan UMKM untuk ikut pameran lokal maupun internasional," paparnya.
Agus Santosa menambahkan, ditengah Pandemi Covid-19 ini, semua sektor terdampak sehingga menjadi kendala.
"Yang dibutuhkan di era sekarang adalah pemberian bantuan produksi. Setelah modal, kita akan lakukan branding sesuai klaster, seperti klaster rotan, jamu gendong, gitar, batik, dan lainnya," ujarnya.
Sementara itu, segmen berikutnya yakni mengenai bidang hukum dan pemerintahan. Dalam segmen ini, Paslon EA mendapatkan pertanyaan nomor empat. Pertanyaan tersebut bagaimana strategi yang dilakukan untuk meningkatkan profesionalitas ASN dan menegakkan prinsip menempatkan pejabat sesuai keahliannya. Dalam pertanyaan ini, Agus Santosa menjawab, ada beberapa area reformasi birokrasi, diantaranya inovasi pelayanan, penataan perundangan-undangan, penguatan organisasi, penataan tata laksana, dan peningkatan SDM.
"Mereka yang aktif kita berikan tambahan penghasilan untuk PNS," katanya.
Sedangkan di segmen ini, Paslon nomor urut 02 mendapatkan pertanyaan nomor urut satu. Dalam pertanyaan itu terkait tentang bagaimana komitmen dan strategi dalam menjalankan pemerintahan yang menjunjung tinggi anti korupsi.
"Kita akan melakukan kebijakan yang hubungannya dengan implementasi hukum di Sukoharjo, jangan sampai hukum akan kalah dengan politik, karena politik terlalu kuat," terangnya.
Pada segmen keenam ini, masing-masing Paslon bergantian memberikan closing statement.