Home Kesehatan Deteksi Dini dan Vaksin, Penting untuk Cegah Hepatitis B

Deteksi Dini dan Vaksin, Penting untuk Cegah Hepatitis B

Jakarta, Gatra.com - Global Cancer Incidence, Mortality and Prevalence (GLOBOCAN) dalam laporannya di tahun 2018 mencatat, di Indonesia, kanker hati secara keseluruhan memiliki angka insidensi sebesar 18.468 kasus. Sementara dalam publikasi yang dilakukan secara retrospektif antara Januari 2015 hingga November 2017, tercatat 282 pasien di Indonesia terdiagnosis kanker hati atau karsinoma hepatoselular dengan tingkat mortalitas sebesar 48,2% dan 23,4% pasien meninggal dalam rentang waktu 6 bulan.

Adapun menurut American Cancer Society, kanker hati dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti penyakit metabolik yang diturunkan dari pihak ibu dan juga karena infeksi kronis virus hepatitis, baik hepatitis B (HBV) atau hepatitis C (HCV).

"Sekitar 30% dari jumlah seluruh penduduk Indonesia pernah mengalami hepatitis B. Sebagian dari itu, ada yang sembuh sendiri, tapi ada juga yang kemudian berkembang menjadi sirosis (kerusakan hati) dan kanker hati," kata Ketua Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia (PPHI)  Dr. dr. Irsan Hasan, SpPD-KGEH, FINASIM dalam diskusi virtual, Sabtu (17/10).

Meski demikian, kanker hati bisa disembuhkan dengan deteksi dini dan langsung mendapatkan pengobatan yang tepat. Seperti memberikan vaksin hepatitis B kepada anak, untuk mencegah infeksi hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B.

"Apalagi bayi yang ibunya diketahui mempunyai riwayat penyakit hepatitis B, itu begitu lahir harus diberikan vaksin hepatitis B dan suntik Hepatitis B immunoglobulin," imbuh dia.

Selain anak atau bayi baru lahir, vaksinasi hepatitis B dianjurkan pula bagi orang dewasa yang memiliki risiko tinggi terhadap penyakit ini. Sedangkan untuk orang dewasa yang sudah terdiagnosa menderita penyakit hepatitis B, harus melakukan pemeriksaan rutin selama enam bulan sekali.

Pentingnya pemberian vaksin hepatitis B diungkapkan pula oleh salah satu penyintas kanker hati, Dahlan Iskan. Dia berkisah, kanker hati yang pernah dideritanya, tak lain disebabkan oleh vaksin hepatitis B yang tidak didapatkannya ketika kecil, padahal dua orang di keluarganya telah terdiagnosa dengan penyakit karsinoma hepatoselular.

"Makanya, sekarang bilang saja, desa mana, daerah mana yang masih tidak ada imunisasi hepatitisnya. Kami akan bantu ke sana. Karena vaksin ini sangat penting untuk mengurangi risiko kanker hati," tegas mantan Menteri BUMN itu.

230