Brebes, Gatra.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Brebes, Jawa Tengah menargetkan kasus Covid-19 turun dalam dua pekan. Para mubaligh akan dikerahkan untuk mensosialisasikan protokol kesehatan (prokes) di masyarakat.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Brebes, Imam Budi Santoso mengatakan, upaya menurunkan kasus Covid-19 di antaranya dengan menggencarkan sosialiasi penerapan protokol kesehatan di masyarakat.
Sosialiasi itu salah satunya akan melibatkan para mubaligh atau juru dakwah di kampung-kampung. "Kami akan menunjuk satu mubalig di setiap kampung yang bertugas mempromosikan protokol kesehatan," kata Imam, Sabtu (17/10).
Menurut Imam, dengan menggandeng mubaligh dan pendekatan keagamaan, sosialiasi protokol kesehatan, seperti memakai masker, cuci tangan, dan hindari kerumunan diharapkan akan lebih mudah diterima dan dipatuhi masyarakat.
"Pendekatan melalui cara seperti ini lebih efektif karena masyarakat, khusunya yang di perkampungan itu memiliki kecenderungan untuk menuruti nasihat tokoh agama," ujar dia.
Kendati ada target penurunan kasus, Imam mengatakan tes massal tetap akan dilakukan baik tes swab maupun tes cepat untuk mendeteksi dan memutus rantai penularan Covid-19.
Prioritas tes tersebut adalah warga yang memiliki penyakit penyerta, ibu hamil, dan kontak erat pasien positif. "Tes akan terus kami lakukan untuk mendeteksi penyebaran kasus. Kalau penyebarannya sudah diketahui, kita akan mudah mengendalikannya. Sejak awal pandemi, kami sudah melakukan tes swab kepada 3318 orang," ungkap Imam.
Sebelumnya, Bupati Brebes Idza Priyanti menargetkan kasus Covid-19 menurun dalam dua pekan ke depan. Upaya penanganan dan pencegahan akan lebih dimaksimalkan.
“Dalam waktu dua minggu, harus ada hasil penurunan yang signifikan dalam penanganan Covid-19 di Kabupaten Brebes,” kata Idza saat rapat koordinasi Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Brebes di pendopo rumah dinas bupati, Selasa (13/10).
Idza mengatakan, penurunan kasus memerlukan upaya dan kerja keras seluruh aparatur pemerintah, TNI, Polri, organisasi kemasyarakatan dan seluruh elemen masyarakat dalam penanganan dan pencegahan Covid-19.