Semarang, Gatra.com - Pemerintah Slovakia menawarkan kerja sama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah di sektor energi dan teknologi informatika (TI).
Duta Besar (Dubes) Slovakia untuk Indonesia, Jaroslav Chlebo mengatakan, ada beberapa perusahaan Slovakia yang tertarik untuk kerja sama dan berinvestasi di Jawa Tengah (Jateng).
“Dalam kunjungan pertama kali ini, kami menawarkan kerja sama, terutama di sektor energi dan TI,” kata Jaroslav saat melakukan pertemuan dengan Wakil Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Taj Yasin Maimoen di ruang kerjanya di Semarang, Jumat (16/10).
Menurutnya, meski tidak bisa menjanjikan sesuatu yang besar, tapi bisa memastikan bahwa produk yang dihasilkan sangat baik.
Perusahaan energi di Slovakia, lanjut Jaroslav, mayoritas bergerak di bidang nuklir dan terbarukan sehingga sangat bagus bila dapat bekerja sama dengan Pemprov Jawa Tengah untuk dikembangkan.
“Kami mempunyai perusahaan energi dan energi terbarukan yang mungkin belum terlalu diperhatikan di sini. Kami juga tertarik dengan konsep smart city. Nanti bisa disuplai penerangan dengan sistem charger yang kami produksi,” ujarnya.
Selain di sektor industri energi dan TI, lanjut Jaroslav, membuka peluang kerja sama dalam mengatasi Covid-19 dan sektor kesehatan yang lain.
“Saat ini kami sedang mengembangkan vaksin Covid-19 dan masuk tahap tiga. Juga ventilator untuk paru-paru dan peralatan kesehatan gigi. Ini bagus dikerjasamakan,” katanya.
Menanggapi tawaran kerja sama dari dubes Slovakia ini, Taj Yasin Maimoen menyambut baik karena dapat untuk mendorong pengembangan sektor energi, misalnya penggunaan mobil elektrik dan sepeda elektrik.
“Slovakia informasinya juga mengembangkan sampah untuk menjadi energi listrik, ini sangat menarik,” ujar Gus Yasin, panggilam Taj Yasin Maimoen.
Peluang kerja sama di sektor kesehatan, lanjut Gus Yasin, juga menarik karena seperti ventilator dibutuhkan, terutama yang lebih canggih tidak perlu dimasukkan ke tenggorokan.
“Soal smart city, dia mengaku senang dengan itu karena di sana juga sama sedang dikembangkan,” kata Gus Yasin.