Jakarta, gatra.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudyaan (Kemendikbud) resmi telah menjaring 19.218 guru yang tercatat sebagai pendaftar pada Progam Guru Penggerak angkatan pertama. Dari jumlah tersebut, setidaknya ada 2.800 guru yang sudah dinyatakan lolos dalam angkatan pertama program ini.
Sekertaris Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbud, Nunuk Suryani, menyampaikan, dari jumlah 2.800 tersebut, sebanyak 2.460 peserta akan mulai menjalani tahapan program guru penggerak pada hari ini, sedangkan 340 sisanya akan dilaksanakan pada April mendatang.
"Calon Guru Penggerak tersebut akan mengikuti pendidikan Guru Penggerak selama 9 bulan, yang meliputi pelatihan daring, lokakarya, dan pendampingan. Untuk yang dilaksanakan tahun 2020 ini, pendidikan dilaksanakan selama 2 bulan untuk selesaikan 4 modul, dan selanjutnya 7 bulan lagi pada 2021," kata Nunuk dalam kegiatan peresmian Angkatan Pertama Guru Penggerak secara daring, Kamis (15/10).
Selain itu, kegiatan prosesi Guru Penggerak anak dilakukan di 6 Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) yang masing-masing merupakan P4TK IPA, IPS, Bahasa, Penjaskes dan BK, Matematika, dan TK/LB.
"Penjaminan mutu Program Guru Penggerak juga akan dilaksanakan pada variabel standar sumber daya manusia yang terdiri dari insrtuktur, fasiltator, pendamping, dan peserta," ujarnya.
Nunuk memastikan bahwa standar pengelolaan juga akan menjadi sasaran evaluasi dari pengaturan rombongan bahan, media pembelajaran, serta waktu pelasanaan dan sarana prasarana.
"Ini semua dilakukan untuk mengetahui efektivtas dan efisiisensi program dari program Guru Penggerak," katanya.