Kupang, Gatra.com - Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat mengancam akan menghajar para pendemo anarkis saat menggelar aksi menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja.
“Saya tidak melarang masyarakat NTT demo menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja, asalkan menyampaikan aspirasi yang benar. Jika anarkis, akan saya hadapi. Saya akan lipat (hajar). Kalau anarkis di tempat lain, kalau di NTT saya minta tidak boleh,” tegas Viktor, Rabu ( 14/10).
Gubernur Viktor yang juga mantan anggota DPR dari Fraksi Nasdem ini menyatakan mendukung UU Omnibus Law tersebut. Karena UU tersebut sangat bagus untuk pembangunan bangsa ke depan.
“Saya sangat mendukung. Seribu persen dukung. Kalau saja UU itu bertentangan, tidak memihak rakyat, pasti saya sudah ribut,” kata Viktor.
Menurut Viktor, ada kesalahpahaman dari pendemo. Selain itu ada niat-niat tertentu yang hendak mengdiskreditkan pemerintah, karena itu harus ditanggapi secara serius.
“Apa yang dilakukan Polri dan TNI untuk mengantisipasi demonstran itu sangat baik. Karena demo ini semata mata tidak sebatas pada tenaga kerja,” katanya.
Jika dibaca secara keseluruhan jelas Viktor Bungtilu Laiskodat, pasal demi pasal dalam UU Omnibus Law itu sangat menguntungkan tenaga kerja. Karena dalam pengurusan ijin akan sangat cepat.
“Tidak ada lagi pejabat Bupati dan Gubernur untuk mengambil langkah, sehingga semakin cepat. Dan itu baik sekali,” jelas Gubernur Viktor.
Unjuk rasa menolak UU Omnisbus Law Cipta Kerja hampir merata di NTT. Di Kota Kupang, misalnya, demo berlangsung hingga Senin lalu