Home Politik Gerakan Anarko Telah Masuk ke Daerah dan Kampus di Jateng

Gerakan Anarko Telah Masuk ke Daerah dan Kampus di Jateng

Semarang, Gatra.com -  Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Jawa Tengah mengungkapkan gerakan anarko telah masuk ke sejumlah daerah dan wilayah di Jawa Tengah.

Menurut Kepala Badan Kesbangpol Jawa Tengah (Jateng) Haerudin, gerakan anarko telah masuk ke Demak, Semarang, dan Salatiga.

“Satu dua ada anarko yang sudah masuk di di lingkungan kampus di Jateng. Kalau di kalangan pelajar belum mendapatkan datanya,” katanya kepada wartawan seusai menjadi pembicara pada Prime Topic Trijaya FM bertema “Memperkuat Karakter Bangsa” di Hotel Noormans Semarang, Rabu (14/10).

Gerakan anarko, lanjut Haerudin, ikut terlibat dalam demonstrasi menolak UU Cipta Kerja di Gedung DPRD Jateng di Semarang, Rabu (7/1) yang berlangsung ricuh.

“Memang ada keterlibatan jaringan anarko. Mereka ada yang masuk,” tandasnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, gerakan anarko di Jateng memang tidak terlalu bannyak, tapi bila mempengaruhi generasi muda lainnya membuat repot.

Untuk mengendalikan gerakan anarko di Jateng, Badan Kesbangpol bekerjasama dengan Badan Inteljen Negara (BIN) daerah, jajaran intel kepolisian.

“Kami melakukan tidak sendirian tapi bekerjasama dengan BIN daerah, intel dengan melakukan diskusi-diskusi dan monitoring agar bisa dilakukan pengendalian agar jangan sampai menghasut serta merusak,” ujar Haerudin.

Dalam melakukan aksinya, lanjut ia, gerakan anarko melakukan koordinasi dengan menggunakan kode berupa tanda dan tulisan di tembok serta pagar.

Kode atau simbol tersebut seperti vandalisme, tapi sebenarnya merupakan koordinasi untuk melakukan gerakan di mana.

“Hanya anggota anarko yang dapat membaca kode dan simbol di tembok atau pagar tersebut,” tandasnya.

Menurut Haerudin, ciri-ciri gerakan anarko secara umum selalu kontra dan melawan dengan setiap kebijakan pemerintah.

“Karena jumlah tak banyak menggunakan gaya-gaya sendiri dengan cara provokasi dan ujaran kebencian melalui media sosial. Mereka mempunyai jaringan,” ujarnya.

202