Setelah 22 tahun Anwar Ibrahim bertemu Raja Malaysia. Membahas dukungan mayoritas parlemen ke dirinya. Perjalanan politik Anwar belum tentu mulus.
Satu paragraf tertulis di dinding Facebook milik pemimpin oposisi Malaysia, Datuk Seri Anwar Ibrahim, pada Selasa lalu. "Semoga semua tugas hari ini dipermudah." Pagi itu, politisi senior Malaysia berusia 73 tahun ini sudah siap tampil rapi dengan balutan jas warna biru, kemeja putih, dan dasi bercorak merah.
Ada agenda penting yang menjadi jadwal besar bagi Anwar hari itu, audiensi dengan Raja Malaysia. Ini agenda yang tertunda. Seharusnya pertemuan dilaksanakan tiga pekan lalu. Namun urung karena Raja sakit.
Bagi Anwar, menunda sepekan atau dua pekan bukanlah persoalan. Ia sudah menunggu momen ini 22 tahun. Mantan wakil PM Malaysia itu pun memasuki Istana Negara pukul 10.25 pagi, seperti dilaporkan Kantor Berita Bernama. Ia meninggalkan Istana satu jam kemudian. Kepada wartawan, ia melambaikan tangan. Ada senyum di wajahnya.
Dua jam kemudian, Anwar Ibrahim menggelar konferensi pers menjelaskan pertemuannya dengan Raja. Ia juga kembali menegaskan klaimnya telah mendapat dukungan lebih dari 120 anggota parlemen dan meminta PM Muhyiddin Yassin mundur.
“Saya mengimbau rakyat Malaysia untuk melatih kesabaran dan kebijaksanaan dan mengizinkan Raja untuk memutuskan berdasarkan semangat konstitusi dan kebijaksanaan Yang Mulia. Sementara itu, kita juga harus ingat bahwa Perdana Menteri Muhyiddin Yassin telah kehilangan suara mayoritasnya dan oleh karena itu, akan pantas baginya untuk mengundurkan diri," tutur Anwar.
Sebelumnya, pertemuan dengan Al-Sultan Abdullah Ri"ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah bisa terwujud, setelah Anwar Ibrahim mengumumkan pada 23 September lalu bahwa ia berhasil memiliki "suara mayoritas yang kuat, tangguh, meyakinkan" dari anggota parlemen untuk membentuk pemerintahan baru.
Pejabat Istana Kerajaan, Datuk Indera Ahmad Fadil Syamsuddin, menggambarkan kepada laman Malaysia Kini, pertemuan dengan raja berlangsung sekitar 25 menit. Pada pertemuan itu, Anwar Ibrahim tidak mengungkapkan siapa saja yang mendukungnya.
"Datuk Seri Anwar Ibrahim mempresentasikan jumlah total anggota parlemen yang diklaim mendukungnya. Namun, ia tidak menampilkan daftar nama anggota parlemen untuk mendukung klaimnya. Karena itu, Raja menasihati Anwar agar mematuhi dan menghormati proses hukum yang diatur dalam Konstitusi Federal," ujar Ahmad Fadil.
Selanjutnya, Raja akan mengundang para ketua partai politik dalam satu hingga dua hari ke depan untuk konsultasi dan mengonfirmasi dukungan parlemen. Salah satu tokoh politik yang diundang adalah politisi senior Partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (United Malays National Organisation/UMNO), Tan Sri Tengku Razaleigh Hamzah. Ia sebelumnya juga hadir di Istana Negara beberapa jam setelah Anwar Ibrahim.
Kabar yang beredar, Razaleigh Hamzah dan faksinya mendukung Anwar Ibrahim. Secara formal, UMNO menjadi bagian dari Barisan Nasional yang mendukung PM Muhyiddin Yassin. Presiden UMNO, Datuk Seri Ahmad Zahid Hamidi, mengaku tidak mengetahui ada pertemuan antara Razaleigh Hamzah dengan Yang di-Pertuan Agong pada Selasa siang itu.
***
Diperlukan minimal 112 kursi untuk membentuk pemerintahan di Malaysia. Koalisi berkuasa Perikatan Nasional pimpinan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin memiliki dukungan mayoritas sangat tipis, 113 kursi. Koalisi Pakatan Harapan yang dipimpin Anwar mengontrol 91 kursi parlemen.
Sebelumnya, Anwar tidak mengungkapkan berapa persisnya dukunganya yang diperolehnya. Ia hanya mengatakan mendekati dua pertiga dari 222 anggota parlemen. Yang muncul di permukaan, Anwar berhasil meraih dukungan dari koalisi Gabungan Partai Sarawak (GPS) yang mengontrol 18 kursi parlemen.
Anwar dikabarkan juga mendapat dukungan dari beberapa anggota parlemen dari UMNO. Presiden UMNO Ahmad Zahid Hamid mengatakan, ia tahu ada anggota parlemen dari partainya mendukung Anwar dan ia menghormati keputusan mereka.
Di sisi lain, partai politik di kubu yang berkuasa, seperti Asosiasi Tionghoa Malaysia (Malaysian Chinese Association) dan PAS (Partai Islam Se-Malaysia) secara terbuka mendukung PM Muhyiddin Yassin. Sekretaris Jenderal Perikatan Nasional Hamzah Zainuddin menegaskan, anggota parlemen dari Barisan Nasional, Gabungan Parti Sarawak, dan Parti Bersatu Sabah telah menjanjikan dukungan kuat mereka kepada Muhyiddin sebagai Perdana Menteri kedelapan Malaysia.
Oh Ei Sun, Pakar di The Singapore Institute of International Affairs (Institut Urusan Internasional Singapura) mengatakan, pernyataan Istana mengindikasikan bahwa Raja belum yakin dengan klaim Anwar, tetapi situasinya masih terbuka. "Terus terang saya tidak berpikir ini akan menjadi perjalanan yang mulus dan mudah bagi Anwar. Pertama, bahkan jika Raja yakin akan komando mayoritas parlemen Anwar, Raja masih memiliki opsi konstitusional alternatif untuk membubarkan parlemen," kata Oh, yang juga seorang warga Malaysia kepada laman The Hour.
Anwar, yang merupakan presiden Parti Keadilan Rakyat (PKR), terpilih sebagai anggota parlemen untuk Port Dickson dalam pemilihan sela pada Oktober 2018, lima bulan setelah Pakatan Harapan (PH) mengalahkan Barisan Nasional (BN) dalam pemilihan umum yang sangat dramatis. Anwar yang menjalani hukuman penjara karena tuduhan sodomi pada saat pemilihan umum diadakan, diberikan pengampunan kerajaan beberapa hari setelah kemenangan mengejutkan PH. Ia juga dipersiapkan sebagai penerus Dr Mahathir Mohamad sebagai Perdana Menteri.
Kesempatan itu musnah awal tahun ini, ketika sekelompok anggota parlemen dari PKR dan Parti Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu) membelot untuk bergabung dengan anggota parlemen saingan dan menaikkan Muhyiddin Yassin sebaga PM. Perisitiwa yang dikenal sebagai Sheraton Move.
Jika Anwar berhasil meraih jabatan Perdana Menteri kedelapan Malaysia, maka ini menjadi kebangkitannya dalam dunia politik negeri jiran itu yang sangat dramatis.
Rosyid
Telenovela Politik Anwar Ibrahim
Hidup Anwar Ibrahim mirip telenovela, penuh drama. Pernah jadi bintang yang jatuh ke titik nadir lalu bangkit dan berjuang meraih impianya memimpin Malaysia.
Pernah menjadi rising star di jagat politik Malaysia, puncaknya menjadi Deputi PM Mahathir Mohamad. Ketika Malaysia digulung krisis moneter, karir politik Anwar Ibrahim digulung polisi.
Pada September 1998, polisi menangkap dan menahan Anwar Ibrahim dengan tuduhan melakukan sodomi dan menghalangi investigasi soal korupsi. Berikut perjalanan politknya selama 20 tahun terakhir:
1999
Pengadilan memvonis hukuman penjara selama enam tahun karena korupsi. Vonis kedua, sembilan tahun penjara karena terbukti sodomi. Vonis kedua dilaksanakan setelah menjalani vonis pertama.
2004
Penahanan Anwar mendapat kecaman internasional, mendorong Mahkamah Agung Malaysia mencabut semua dakwaan. Anwar bebas pada September 2004.
2009
Setelah 10 tahun absen dari dunia politik, Anwar Ibrahim kembali ke parlemen, meski hanya mendampingi sang istri, Wan Azizah Wan Ismail, yang memimpin oposisi.
2014
Pengadilan banding membatalkan keputusan pengadilan dan membuat Anwar kembali menjadi terdakwa kasus sodomi. Keputusan ini muncul di saat Anwar sedang bersiap menghadapi pemilihan sela pada 23 Maret 2014 yang peluangnya untuk menang amat besar.
2017
Rekonsiliasi Mahathir dan Anwar Ibrahim mengantarkan Partai Pakatan Harapan menumbangkan Koalisi Barisan Nasional dan PM Najib Razak pada pemilu 2018. Mahathir juga berjanji akan menduduki jabatan perdana menteri selama dua tahun, lalu menyerahkan kepada Anwar Ibrahim.
2020
Pada Februari, Muhyiddin merebut jabatan PM menyusul lewat kesepakatan-kesepakatan politik dengan menggeser aliansi yang menyebabkan runtuhnya pemerintahan Mahathir Mohamad.
Sumber: Diolah dari sejumlah sumber