Semarang, Gatra.com - Warga Kota Semarang siap mengusir pelaku tindakan anarkis yang membuat rusuh di Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah (Jateng).
Hal ini disampaikan ratusan orang tergabung dalam Gerakan Warga Cinta Damai Kota Semarang (Kantata Semar) saat menggelar demonstrasi di depan Kantor Gubernur dan Gedung DPRD Jateng di Jalan Pahlawan, Semarang, Selasa (13/10).
Mereka menolak tindakan anarkis yang terjadi saat aksi demonstrasi menolak UU Cipta Kerja Gedung DPRD Jateng beberapa waktu lalu.
Dalam aksinya sejumlah orang mengenakan baju adat hingga kostum wayang Punakawan dan tokoh Gatotkaca, serta baju pengantin Jawa beskap dan kebayanya.
Sambil mengusung patung Warak Ngendok yang merupakan simbol Kota Semarang, peserta aksi melakukan longmarch dari patung Diponegoro Jalan Imam Barjo, Pleburan Semarang.
Pengunjuk rasa juga membawa spanduk besar warna biru bertuliskan, “Warga Kota Semarang Cinta Damai, Merusak Fasilitas Umum, Yo Kenthir Le.”
Sampai depan Kantor Gubernur Jateng dan Gedung DPRD Jateng, empat orang perempuan menggelar tari gambyong. “Kami ingin memperlihatkan aksi damai yang santun. Warga Kota Semarang cinta damai,” kata salah seorang pengunjuk rasa, Suhendro.
Menurut, warga Lamper Tengah Semarang aksi ini damai merupakan respon atas peristiwa anarkis pada demontrasi pada Rabu 7 Oktober lalu.
Lebih lanjut, Suhendro mengatakan, menolak keras kekerasan yang terjadi di Semarang baik dalam demo maupun lainnya, serta mendukung penegak hukum untuk menindak dan memberikan sanksi tegas pelakunya.
“Pihak aparat supaya mengambil tindakan seadil-adilnya kepada mereka yang sudah berani melakukan pengrusakan di Kota Semarang tercinta ini,” tandasnya.
Jalannya aksi yang mendapatkan penjagaan dari puluhan aparat kepolisian tersebut, barlangung tidak lama. Setelah melakukan orasi menolak anarkis, pengunjuk rasa membubarkan diri dengan tertib.