Indragiri Hulu, Gatra.com - Aksi menolak UU Cipta lapangan kerja (Ciptaker) yang diikuti ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi masyarakat Indragiri Hulu (Inhu) berakhir aman dan damai.
Amannya jalan orasi mahasiswa itu tak lepas dari kerja keras polisi yang melakukan pengawalan ketat disana serta dapat membaca situasional dan pengambilan langkah preventif yang tepat.
Pasalnya ketika ratusan mahasiswa itu melakukan orasi, polisi yang sudah disebar ke semua pintu masuk DPRD Inhu. Semua akses masuk sudah dijaga ketat oleh pihak kepolisian untuk menghindari adanya penyusup diantara mahasiswa yang tengah melakukan orasi tersebut.
Langkah itu dinilai tepat, pasalnya polisi yang sudah berjaga mendapati ratusan siswa pelajar tingkat Sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA) yang diduga kuat hendak menyusup dan melakukan tindakan anarkis.
"Kita baca situasinya dan setiap sudut sudah kita monitoring baik dari tim intelijen dan reskrim, yang sudah melakukan pemantauan dari awal orasi dimulai, hingga akhirnya berjalan damai," tutur Efrizal, Selasa (13/10).
Efrizal menjelaskan, saat dilakukan inetrogasi, para penyusup tersebut mengaku pelajar dari berbagai sekolah yang sengaja ikut untuk melakukan aksi hingga akhirnya mereka sendiri dapat dibubarkan.
"Mereka mungkin hendak menyusup. Tapi alhamdulillah itu dapat kita baca dan antisipasi hingga akhirnya aksi ini berjalan damai dan sejuk," tuturnya.
Pantauan Gatra.com di lokasi aksi ratusan mahasiswa itu mulai melakukan aksi menolak UU Cilaka sekitat pukul 13.00 Wib dan berakhir pukul 16.00 Wib.
Andika, koordinator aksi dalam orasinya menyampaikan kalau UU Ciptaker yang baru disahkan itu justru sangat merugikan masyarakat serta sangat menguntungkan para investor asing yang masuk ke Indonesia.
"UU Ciptaker malah mendukung kaum kapitalis atau pun investor asing dan menyengsarakan buruh yang ada di republik," ujar Andika dalam orasinya sembari menyerahkan mosi tak percaya dan pernyataan sikap kepada pimpinan DPRD Inhu.
Disisi lain Ketua DPRD Inhu, Samsudin mengatakan kalau memang sampai saat ini pihaknya belum menerima draf UU Ciptaker tersebut. Itu sebabnya mereka dari legislatif Inhu belum dapat menentukan sikap.
"Meskipun begitu kita akan terus menyuarakan aksi para adik-adik mahasiswa sampai ke Gubernur Riau dan Presiden perihal UU Ciptaker ini," ujar Samsudin.