Jepara, Gatra.com - Banyaknya waktu luang dan aktivitas di rumah akibat pandemi Covid-19, menuntut warga agar menjadi lebih kreatif. Salah satunya dengan memanfaatkan tanaman hidroponik sebagai alternatif bisnis di kala pandemi.
Petani hidroponik, Alek Hidayat mengatakan, sejak terjun menekuni berkebun sayur dengan metode ini, sejak enam bulan terakhir. Pihaknya mengaku mampu mengantongi omzet jutaan rupiah setiap kali panen. "Satu kali panen rata-rata bisa dapat Rp1,5 juta," ujar warga Desa Jatisari, Kecamatan Nalumsari, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah itu, Selasa (13/10).
Keuntungan ini tentunya menjadi berkah tersendiri baginya. Sebab tidak mengandalkan bantuan dari pemerintah meski terdampak pagebluk. Saat ini, konsumen rata-rata berasal dari pengelola restoran, warga sekitar, dan lainnya. "Selain itu saya jual secara online juga," paparnya.
Ia bercerita, mulanya mencari kesibukan karena memiliki banyak waktu luang. Terlebih, dengan adanya pembatasan aktivitas sosial karena Covid-19 mengharuskannya banyak bekerja dari rumah. "Awalnya hanya untuk mengisi waktu luang kalau saya selesai mengajar secara daring. Tapi sekarang sudah jadi bisnis," jelasnya.
Dalam proses hidroponik ini, dinilainya memiliki berbagai keunggulan. Sebab lebih hemat tempat, biaya, hingga waktu dibanding menanam dengan metode konvensional. Untuk setiap kali panen sayuran hanya membutuhkan waktu tiga pekan saja.
"Kalau menanam dengan cara biasa panen sebulan sekali. Dengan hidroponik bisa lebih cepat karena kita sebelumnya menyiapkan bibit terlebih dahulu. Jadi jika tanaman pertama siap panen, kita sudah punya bibit remaja," paparnya.
Sementara itu, salah pembeli Ayu menyampaikan, lebih memilih hidroponik karena tanamannya lebih segar dan bersih. Sebab langsung dipanen saat ada yang beli. "Sudah jadi pelanggan karena lebih nyaman belinya. Tidak khawatir korona karena belinya tidak harus ke pasar atau supermarket," tuturnya.