Kuala Lumpur, Gatra.com – Pihak kepolisian Malaysia mengatakan pada Senin (12/10) bahwa pihaknya akan meminta pemimpin oposisi Anwar Ibrahim untuk memberikan pernyataan setelah mereka menerima pengaduan mengenai nama-nama anggota parlemen yang muncul di media berita setempat, yang dilaporkan telah mendukung klaimnya atas jabatan perdana menteri.
Dikutip Reuters, Senin (12/10), sebelumnya, Anwar pekan lalu mengumumkan bahwa dirinya telah diberikan kesempatan untuk bertemu dengan Raja Sultan Abdullah pada Selasa, guna mempresentasikan dokumentasi mengenai dukungan mayoritas yang kuat dan meyakinkan dari legislator, di balik upayanya untuk menggantikan Perdana Menteri, Muhyiddin Yassin.
Polisi dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa mereka telah menerima pengaduan dengan mengatasnamakan 121 anggota parlemen federal yang beredar luas, yang diduga mendukung tawaran Anwar.
Sejauh ini belum ada dukungan publik yang signifikan untuk Anwar.
Polisi menyebut adanya salah satu pengaduan diajukan oleh anggota parlemen namun tidak mengungkapkan identitas pengadu lainnya, atau apa isi pengaduan tersebut.
"Polisi mendesak masyarakat untuk tidak khawatir dengan penyebaran berita tersebut dan menyarankan semua pihak yang berkepentingan agar tidak menyebarkan berita yang belum diverifikasi," kata Direktur Departemen Investigasi Kriminal, Huzir Mohamed.
"Polisi tidak akan ragu untuk menindak mereka yang menyebarkan berita palsu, tidak diverifikasi dan menyesatkan," tambahnya.
Huzir mengatakan bahwa mereka awalnya meminta Anwar untuk memberikan pernyataannya pada Senin pagi, namun karena bentrok jadwal, maka mereka akan menetapkan tanggal baru untuk kembali dipanggil.
Anwar mengatakan anggota Partai Keadilan Rakyatnya telah diperintahkan untuk tidak mengadakan pertemuan apa pun saat dia menghadiri audiensi dengan raja.
"Saya juga mengimbau semua warga Malaysia untuk tetap tenang saat sesi audiensi ini berlangsung, dan tetap tenang pada proses setelahnya," kata Anwar.