Home Ekonomi Pedagang Malioboro: Saat Rusuh, Kami Dilindungi Mahasiswa

Pedagang Malioboro: Saat Rusuh, Kami Dilindungi Mahasiswa

Yogyakarta, Gatra.com – Pedagang di sekitar kantor DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta dan kawasan Malioboro sempat terdampak kerusuhan pada Kamis (8/10) lalu. Mereka berharap peristiwa itu tak terulang lagi.

Salah satu pedagang Malioboro, Rara (29), mengatakan berjualan seperi biasa pada Kamis itu. Ia tak mengira terjadi kerusuhan usai demo penolakan UU Cipta Kerja itu. “Kami tidak tahu akan ada kejadian seperti itu. Biasanya tidak ada apa-apa,” kata Rara di Gedung DPRD DIY, Senin (12/10) sore.

Rara bersyukur dagangan dan kiosnya tidak rusak. Saat kerusuhan, ia bahkan dibantu oleh para mahasiswa pendemo melindungi barang jualannya. “Kami dilindungi mahasiswa,” kata pedagang tas ini.

Kios Rara sempat tutup pada Jumat (9/10), sehari usai kerusuhan. Saat itu, ia khawatir kerusuhan tersebut terulang lagi. “Tutup Kamis (8/10) jam 18.00. Jumat (9/10) juga masih tutup karena takut terjadi lagi,” katanya.

Cerita juga datang dari pekerja kafe Legian yang berada di samping kantor DPRD DIY. Bagian depan kafe ini hangus terbakar saat kerusuhan.

Sandi Oktama, salah satu karyawan Legian, bilang sengaja menutup kafe sejak Kamis pagi. “Kami memang sengaja tutup. Semua pintu dikunci supaya tidak dijarah,” kata Sandi.

Akibat dibakar, Legian menangguk rugi tak sedikit. “Kerugian antara Rp500 juta sampai 600 juta. Kemarin sudah lapor ke polisi. Mungkin sedang diproses,” imbuh karyawan lain, Okta Fitri.

Menurut Okta, pengelola belum bisa memastikan kapan kafe kembali buka. Sebab dampak kebakaran tersebut cukup besar. “Kurang tahu akan buka kapan. Agak berat dampaknya,” ucapnya.

Para pedagang di kawasan Malioboro terdampak kerusuhan itu mendapatkan bantuan dari Jogja Economic Resilience for Covid-19 (JERCovid), gugus tugas bentukan Kamar Dadgang dan Industri (Kadin) DIY dan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) DIY. Bantuan berupa paket bahan pokok ini diserahkan di kantor DPRD DIY, Senin (12/10).

Pegiat JERCovid Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hayu mengatakan, bantuan ini diharapkan meringankan beban para pedagang terdampak rusuh. “Kalau dibandingkan omzetnya, bantuan ini tidak seberapa. Tapi semoga bisa meringankan,” ucap Hayu di sela pemberian bantuan.

 

2210