Labuhanbatu, Gatra.com - Suhari Pane seorang sosok tokoh yang ada di Kabupaten Labuhanbatu. Dia pernah menjabat sebagai Ketua KPU hampir dua periode lamanya. Wakil Bupati Labuhanbatu periode 2010-2015 itu kini sebagai peserta Pilkada Labuhanbatu tahun 2020 yang maju melalui jalur independen.
Alumni Jurusan Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta angkatan tahun 1993 tersebut, bergandengan dengan H Irwan Indra.
Menurut, banyak yang harus dilakukan agar kehidupan perekonomian masyarakat tumbuh subur. Diantaranya dukungan bantuan permodalan dan pendampingan untuk peningkatan kualitas dan pemasaran industri kreatif rumahan.
"Dukungan mutlak terhadap usaha kreatif dan usaha mikro dan kecil menengah merupakan target jika terpilih nantinya. Kerjasama industri kreatif menjadi prinsip," sebut Suhari Pane, Minggu (11/10).
Banyak usaha rumahan warga yang saat ini sedang dilakukan oleh masyarakat, khususnya disaat situasi merebaknya pandemi Covid-19 yang mengharuskan warga menambah tenaga untuk bertahan hidup.
Salahsatunya seperti dilakoni Warsino dan ayahnya Tarianto warga Dusun Wonosari, Desa Sei Tampang, Kecamatan Bilah Hilir, Kabupaten Labuhanbatu yang memanfaatkan tempurung/batok kelapa menjadi kerajinan tangan kreatif.
Dimana situasi krisis, malah dijadikan sebagai peluang dan motivasi untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Disaat pekerjaan susah didapat, pemuda dan ayahnya itu justru menciptakan pekerjaan sendiri.
"Sederhana memang, tapi mereka berani memulai usahanya. Saya bermimpi suatu saat hasil kerja rakyat kita akan merajai pasar Eropa dan Cina, seperti dari tempurung atau sabut kelapa," ujar Suhari.
Menurut pria yang menguasai 5 bahasa itu, tidak ada yang sulit jika dikerjakan dengan sungguh-sungguh serta dapat pendampingan dari pemerintah atas usaha ekonomi kreatif rakyat sampai mengekspor dan pembelian produk dengan harga yang baik.
Kedepannya, jika dia dipercaya sebagai pemangku kebijakan, usaha kreatif dan rumahan tersebutpun harus didorong hingga kesetiap pelosok desa, bantuan permodalan dan koperasi dari Rp5 sampai Rp500 juta maupun pendampingan peningkatan SDM dan kulalitas produk.