Cilacap, Gatra.com – Puluhan layang-layang bermotif batik diterbangkan di Desa Wisata Pagak, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. dalam kesempatan itu, Menteri Desa dan Pembanguan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar alias Gus Menteri juga hadir, meski secara virtual.
Penerbangan ini merupakan bagian dari acara bertajuk Gebyar Layang-layang Batik (Gelatik) Tahun 2020 ini mengambil tema ‘Dari Pendamping Desa, untuk Indonesia’. Kegiatan ini terselenggara atas inisiatif para pendampin desa yang tersebar di 20 kecamatan.
Secara bersamaan aksi penerbangan layang-layang batik secara daring dan serentak di 297 kabupatan/kota di 33 provinsi. Acara ini melibatkan 315 tim dengan lebih dari enam ribu peserta yang merupakan Tenaga Pendamping Profesional Desa secara virtual
Mendes PDTT, Abdul Halim Iskandar menilai saat ini merupakan momentum bagus karena bertepatan dengan hari batik nasional. Sebagai warisan budaya adiluhung, batik menyimpan nilai filosofis yang dalam. Peringatan setiap tahun ia harapkan semakin menguatkan pemahaman kedalam makna di setiap motifnya.
"Saya tidak membayangkan para pendamping desa memberikan kejutan yang luar biasa dengan menerbangkan layang-layang," kata Gus Menteri, sapaan akrab Menteri Desa melalui video.
Dia juga berpesan, agar batik dijaga. Sebab, batik merupakan kekayaan bangsa Indonesia yang mesti diturunkan kepada anak cucu. "Batik ini merupakan warisan nenek moyang kita yang telah diakui oleh UNESCO sebagai peninggalan budaya dunia tak benda," ucap Gus Menteri, dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu (7/10).
Sementara, Arif Nurul Huda, Koordinator Tenaga Ahli Kabupaten Banjarnegara yang juga ketua panitia pelaksanaan tingkat Kabupaten Banjarnegara mengatakan, penerbangan layang-layang batik secara secara serentak juga menjadi catatan fenomenal sehingga memecahkan rekor MURI. Rekor MURI yang hendak dipecahkan ialah kategori menerbangkan layang- layang dengan motif batik secara virtual bersama Menteri Desa, Abdul Halim Iskandar.
Dia juga menjelaskan, motif batik pada setiap layang-layang menyiratkan pesan agar masyarakat bangga menggunakan batik. Batik merupakan budaya nasional yang keberadaanya telah diakui Unesco, organisasi PBB di bidang pendidikan dan kebudayaan. "Kami berharap acara ini bisa meningkatkan rasa cinta terhadap budaya, khususnya batik," ujar Huda.