Home Gaya Hidup Terimbas Pagebluk, DLH Jepara Berdayakan Difabel

Terimbas Pagebluk, DLH Jepara Berdayakan Difabel

Jepara, Gatra.com – Sejumlah difabel di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah (Jateng) diberdayakan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jepara untuk menghias taman kota. Mereka diberi pekerjaan untuk mengecat ulang area taman yang warnanya sudah lusuh bahkan mengelupas.

Sedikitnya ada delapan orang disabilitas yang ikut dalam pengecatan di Taman Baca Alun-alun 1 Jepara, Jumat (9/10). Meski dengan kondisi fisik yang terbatas, mereka tetap tetap tekun melakukan pekerjaan dengan sepenuh hati. Walau dengan keterbatasan, mereka tetap gembira karena mendapat apresiasi dengan diberi pekerjaan. Apalagi, mereka juga terdampak pandemi Covid-19.

Baca Juga: Kaum Difabel Ajak Masyarakat Terapkan 3M

Salah satu difabel, Sandar mengaku senang karena mendapat pekerjaan sampingan di masa pagebluk seperti sekarang ini. Apalagi, kesehariannya yang bekerja sebagai penjual kopi mengalami penurunan omzet akibat pandemi.

"Biasanya jualan kopi di Dermaga Kartini. Sehari bisa dapat sampai Rp100 ribu. Tapi sekarang cuma bisa dapat Rp25 ribu karena pandemi," ungkap pria yang merupakan tuna daksa ini.

Koordinator kegiatan, Hari Imam Prayitno mengatakan, dengan dilibatkannya difabel dalam pekerjaan menghias taman kota, secara psikis mereka juga akan mendapat apresiasi sekaligus motivasi. Meski dengan kemampuan fisik terbatas, pekerjaan ini dilakukan secara profesional. Sehingga, setidaknya mampu membantu perekonomian difabel di kala pandemi Covid-19 ini.

Baca Juga: Batik Karya Difabel Intelektual Bertahan di Tengah Pandemi

"Pengecatan ini dilakukan selama tiga hari. Selain di taman Alun-alun, nanti juga di Taman Pantai Kartini dan patung di GOR GBK (Gelora Bumi Kartini)," ungkapnya.

Kepala DLH Jepara, Farikhah Elida menyampaikan, mereka sengaja memberdayakan difabel dengan cara diberi pekerjaan. Hal ini sebagai bentuk perhatian pihaknya terhadap orang berkebutuhan khusus.

"Saat pandemi seperti ini kami tidak bisa memberi bantuan langsung kepada mereka. Tapi kami mencoba membuka peluang pekerjaan bagi mereka," kata Elida.

94