Padang, Gatra.com- Sebanyak 15 orang anggota PKK Nagari Alahan Panjang, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatra Barat (Sumbar), mendapat pelatihan pengolahan ikan air tawar. Hal ini dalam rangka meningkatkan perekonomian masyarakat.
Belasan anggota PKK itu dibimbing langsung oleh sejumlah akademisi profesional, yakni dosen pendidik Jurusan Ilmu Kesejahteraan Keluarga, Program Studi Tata Boga, Universitas Negeri Padang (UNP) dalam rangka pengabdian kepada masyarakat. Dengan harapan bisa menghasilkan inovasi olahan makanan berbahan ikan.
Rahmi Holinesti selaku Ketua Tim Pengabdian menuturkan, pihaknya telah memberikan bimbingan kepada 15 anggota PKK tersebut sejak 3 Agustus-1 Oktober 2020 lalu. Anggota PKK diajarkan membuat beragam kuliner lokal berbahan ikan air tawar, seperti bakso, nugget, kaki naga, otak-otak, dan dimsum.
"Kita berharap, masyarakat yang tergabung dalam kelompok PKK itu bisa memanfaatkan potensi lokal. Misalnya ikan, bisa dibuatkan beragam kuliner. Jika ditekuni serius, tentu ini mampu menopang ekonomi," kata Rahmi kepada Gatra.com, Jumat (9/10).
Dikatakan Rahmi, selaku ketua tim, ia beranggotakan Kasmiati dan Ranggi Rahimul Insan, serta Wiwik Gusnita, Dikki Zulfikar, dan Sari Mustika sebagai instruktur pengabdian. Setidaknya, selama pengadian berlangsung dilakukan lima kali pertemuan, sekaligus mengevaluasi perkembangan pelatihan yang telah berlangsung.
Adapun alasan dilakukan pelatihan ini, kata Rahmi, karena daerah Kabupaten Solok salah satu daerah di Sumbar yang sangat potensial dengan produksi ikan air tawar yang cenderung meningkat setiap tahunnya. Namun di sisi lain, masih banyak masyarakat belum tahu cara mengolah ikan air tawar tersebut.
"Selama ini masyarakat hanya mengolah ikan untuk lauk-pauk sehari-hari saja. Jadi nilai ekonomis ikan air tawar ini masih rendah. Padahal jika diolah, sangat potensial meningkatkan ekonomi masyarakat," ujarnya.
Selain itu, faktor rendahnya nilai ekonomi ikan air tawar selama ini karena masih kurangnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat tentang cara mengolah ikan menjadi produk pangan. Akibatnya, selama ini banyak ikan air tawar segar membusuk, dan tidak laku dijual ketika panen sedang melimpah.
Kemudian, minimnya sumber daya manusia (SDM) tentang olahan ikan air tawar ini, juga menyebabkan kerugian bagi masyarakat maupun petani ikan di daerah setempat. Dengan alasan itu, pihaknya dari UNP melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) mengedukasi anggota PKK Alahan Panjang mengolah ikan tersebut.
"Kita hadir di tengah masyarakat, untuk mengedukasi, membimbing, dan mendorong agar bisa memanfaatkan ikan air tawar menjadi makanan siap saji, produk berkualitas, tahan lama, dan bernilai ekonomis," tambahnya.
Sementara Wali Nagari Alahan Panjang, Zulkarnaini sangat mengapresiasi sekaligus mendukung program pengabdian masyarakat dari UNP tersebut. Baginya, pelatihan pengolahan ikan air tawar ini sangat bermanfaat dalam rangka meningatkan kesejahteraan masyarakat, apalagi di tengah pandemi Covid-19 ini.
Bukan itu saja, Zulkarnaini juga ikut dalam menyukseskan kegiatan pemberdayaan tersebut. Mulai dari sarana dan prasarana, tempat, hingga bahan atau alat yang digunakan selama pelatihan pengolahan ikan. Tentu dengan harapan kegiatan ini bisa ikut memberdayakan ekonomi masyarakat setempat.
"Kita tentu sangat mengapresiasi dan mendukung kegiatan yang dikakukan tim dari UNP ini. Kita berharap, setelah pelatihan nanti, masyarakat mampu mengolah ikan air tawar menjadi makanan bernilai ekonomis yang selama ini tidak pernah dilakukan," imbuhnya penuh harap.