Medan, Gatra.com-  Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Utara (Sumut) menyatakan dari 253 orang demonstran yang diamankan, 21 diantaranya reaktif.  Saat ini 21 pendemo yang reaktif tersebut ditempatkan di gedung lion club.

Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sumatera Utara (Sumut) Irjen Pol Martuani Sormin menuturkan tindakan karantina dilakukan terhadap 21 demonstran yang reaktif tersebut untuk mencegah terjadinya penyebaran virus corona.

"Kita sudah bicara dengan gugus tugas kota Medan untuk melakukan tindakan isolasi. Tindakan tersebut untuk mencegah terjadinya penularan corona virus," terangnya, di Polrestabes Medan, Jumat (9/10).

Irjen Pol Martuani Sormin menuturkan selain 21 demonstran yang dinyatakan reaktif, pihak kepolisian juga mengamankan 32 orang kelompok anarko. Kelompok anarko tersebut bergabung dengan geng motor S2.

Kemudian diantara 253 ini ada yang membawa Sajam atau Kelewang. "Itu kita proses. Kemudian ada 2 orang yang ditangkap pelaku pembakar, pengerusakan terhadap mobil dinas kepolisian. Dan kita langsung jadikan dia tersangka," ujarnya.

Pihak kepolisian telah menjerat dua tersangka dengan pasal 170. Selain itu ada juga 3 orang diantara pendemo yang dinyatakan positif narkotika. Selain itu ada juga 89 orang pelajar, STM dan SMA.

"Mereka pelajar tidak tahu apa-apa, nanti untuk pelajar STM SMA ini kami akan panggil orang tuanya untuk kita serahkan ke orang tuanya tentu dengan membuat surat pernyataan. Selain itu ada juga 59 orang mahasiswa, kita akan panggil Purek masing-masing, untuk membuat pernyataan," jelasnya.

Kemudian ada 16 orang dibawah umur serta akan dikembalikan kepada orang tuanya. "Sisanya akan kita kembalikan sore ini sesuai dengan jam waktu 24 jam kami memiliki waktu," ujarnya.