Jakarta, Gatra.com - Aktor Dion Wiyoko mengajak masyarakat untuk peduli kepada murid-murid yang terkendala dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) karena tidak mempunyai gawai dan kuota internet akibat keterbatasan ekonomi.
"Program ini menjadi kesempatan bagi kita untuk turut serta memberikan kontribusi dan menunjukkan kepedulian pada pendidikan anak Indonesia di tengah masa pandemi," kata Dion dalam konferensi pers "Bodrex Ajak Masyarakat Donasi untuk Mendukung PJJ" pada Kamis (8/10).
Sementara itu, pihak Wakaf Salam Institut Teknologi Bandung (ITB) siap menyalurkan donasi gawai layak dan uang yang akan dikonversi menjadi gawai dan kuota internet untuk murid SD dan SMP kurang mampu di wilayah Jawa Barat (Jabar) dan Jabodetabek.
"Donasi akan diserahkan melalui sekolah-sekolah yang termasuk dalam lis penyalur kita," kata Ryan Faisal, Corporate Secretary and Operational Manager Wakaf Salman ITB.
Untuk penyaluran gawai dan kuota internet ini, Wakaf Salam ITB telah menggandeng Jabar Quick Response dan Lembaga One Ummah untuk wilayah Jabar dan Gerak Bareng Comunity untuk wilayah Jabodetabek.
Sedangkan untuk penggalangan donasi gawai dan uang, Wakaf Salam ITB telah digandeng oleh Tempo Scan melalui program #BodrexMerahPutih X Garuda yang akan berlangsung dari Oktober hingga Desember 2020.
Adapun syarat gawai yang bisa didonasikan yakni layak pakai, 4G, mempunyai kamera depan dan belakang, support aplikasi WA, Zoom, dan Google Classroom untuk digunakan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
"Ada paket kuota internet 11 gyga selama 3 bulan dengan masa aktif 2 tahun. Kemudian, bisa juga akses kuota gratis dari pemerintah yang disubsidi sebesar 35 gigabyte setiap bulan," katanya.
Sesuai data dari Pemprov Jabar, lanjut Faisal, sebanyak 68 juta murid dan guru terdampak PJJ di Indonesia. Dominasinya siswa SD dan SMP, masing-masing 28,6 juta dan 13,1 juta terdampak saat pandemi Covid-19.
"Problem-problemnya sebagian besar kebanyakan 4,2% tidak punya kuota memadai dan 36% bukan pengguna internet di 2019," katanya.
Menurutnya, program pembagian ponsel dan kuota internet ini sangat bermanfaat dan penting untuk mendorong pendidikan di Indonesia, mengingat pendidikan menjadi kunci kemajuan negara. "Kita perlu memberikan perhatian lebih pada anak-anak penerus bangsa," katanya.
Sementara itu, Managing Director Brand Portofolio & Communication Cosmetics, Consumers and Helth Care PT Tempo Scan Pacific, Aviaska D. Respati, menyampaikan, program donasi ini merupakan upaya mengajak masyarakat agar peduli terhadap pendidikan di Indonesia dan menggerakan semangat berbagi.
"Semoga kontribusi ini menjadi bentuk dukungan Bodrex dalam mendorong pendidikan di masa pandemi agar lebih banyak anak Indonesia bisa belajar online, karena merekalah ini masa depan bangsa Indonesia," ujarnya.
Sedangkan untuk kriteria murid dan guru yang diprioritaskan mendapat bantuan gawai dan kuota internet dalam program ini, sudah disepakati dengan pihak Wakaf Salman ITB, yakni murid kelas 3 SD ke atas dan SMP atau sederajat dari keluarga kurang mampu atau duafa khususnya anak yatim.