Bantul, Gatra.com - Dinas Kesehatan Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyatakan tak pernah mengendorkan pelacakan kasus Covid-19 di Bantul. Mobil tes PCR disiapkan untuk mengejar target karena tes baru menyasar 9.000-an orang dari sekitar satu juta warga Bantul.

Kepala Dinkes Bantul, Agus Budi Raharjo, mengatakan dalam dua bulan terakhir jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 relatif stabil dibanding bulan sebelumnya. Namun kondisi ini tak mengurangi upaya tes skrining dan pelacakan.

"Tracing pasti itu. Kami sama sekali tidak kendorkan. Terakhir kami melakukan skrining massal pada 1.100 pekerja di sepuluh organisasi perangkat daerah (OPD) Bantul dan hanya mendapatkan tiga orang yang positif," kata Agus, Kamis (8/10).

Agus menyatakan, pihaknya tidak akan berhenti melakukan skrining dan tracing. Sampai kini, sekitar 9.000 warga Bantul telah menjalani tes usap PCR. Angka itu kurang dari satu persen penduduk Bantul yang berjumlah sekitar satu juta jiwa.

Menurutnya, rendahnya jumlah tes itu karena lambatnya proses pemeriksaan sampel di Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) DIY. Selain dari DIY, BTKLPP juga menerima sampel dari Jawa Tengah. 

Sebagai upaya meningkatkan tes PCR, Dinkes Bantul tengah menyiapkan mobil khusus untuk pemeriksaan Covid-19 tersebut untuk beroperasi pada awal November. Mobil ini akan menjangkau masyarakat lebih luas dan hasil tes akan keluar lebih cepat, yakni satu jam sejak pengambilan sampel.

"Dengan mobil ini, kami bisa melakukan tes sendiri yang lebih nyaman dan tidak menunggu terlalu lama. Sehingga tidak membuat stres yang mengikuti tes," ujar Agus. Dinkes Bantul menargetkan skrining massal digelar untuk pendidik dan karyawan perusahaan.

Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Bantul Sri Wahyu Joko Santosa mengatakan, hingga kini tercatat 745 warga Bantul positif Covid-19. Dari jumlah itu, 21 orang meninggal dan lima orang di antaranya wafat tanpa penyakit penyerta.