Cilacap, Gatra.com – Kasus positif Covid-19 di Kabupaten Cilacap kembali melonjak sepekan terakhir. Lonjakan tinggi itu dipengaruhi munculnya klaster pesantren di kabupaten yang berada di pesisir selatan paling barat Jawa Tengah ini.
Sekretaris Daerah Kabupaten Cilacap, Farid Ma’ruf, mengatakan, total ada 56 kasus baru yang terkonfirmasi berdasar hasil swab sepekan terakhir, antara Rabu pekan lalu hingga Selasa pekan ini. Dari jumlah itu, sebanyak 26 di antaranya berasal dari klaster pesantren.
“Kita telah melakukan swab di pesantren. Ada tiga tahap,” ujarnya.
Dia mengungkapkan, penambahan kasus Covid-19 tertinggi sepekan terakhir terjadi di Kecamatan Majenang, dengan 27 kasus, Kecamatan Cilacap Tengah, 12 kasus, dan Cilacap Selatan dengan 9 orang. Di Kecamatan Majenang, lonjakan terjadi karena pesantren terpapar Covid-19 berada di kecamatan tersebut.
“Sembilan orang berada di Cilacap Selatan, 12 orang di Cilacap Tengah, dan 27 orang dari Kecamatan Majenang,” jelasnya, dalam paparan melalui video, Rabu (7/10).
Farid menjelaskan, penambahan kasus Covid-19 diperkirakan masih tinggi. Sebab, gugus tugas kini masih meneruskan swab massal di pesantren dan kelompok rawan penularan lainnya. Tracing contact juga dilakukan di pesantren yang kini menjadi klaster Covid-19.
Dia juga menjelaskan, pasien terkonfirmasi positif yang meninggal dunia sebanyak 3 orang, yakni perempuan 15 tahun dari Kecamatan Cimanggu yang meningal pada 3 Oktober 2020. Perempuan 62 tahun dari Cilacap Selatan meninggal pada 4 Oktober 2020, dan pria 61 tahun dari Cilacap Utara yang meninggal pada 1 Oktober 2020.
Dengan data terbaru ini, jumlah kasus konfirmasi Covid-19 sebanyak 278 orang dengan rincian 187 sembuh, 82 dalam perawatan, dan 9 meninggal dunia. Angka Kesembuhan Covid-19 di Kabupaten Cilacap adalah 67,27%, dan Angka Kematiannya 3,24%. Adapun jumlah kasus suspek saat ini sebanyak 14 orang dan kontak erat sebanyak 418 orang.