Karanganyar, Gatra.com - Berbagai jenis bencana alam mengancam Kabupaten Karanganyar di musim penghujan. Antisipasi jatuh korban jiwa dan kerusakan aset mulai diseriusi aparat gabungan.
"Wilayah Karanganyar dilewati Sungai Bengawan Solo. Saat debit air meningkat ada beberapa wilayah yang berpotensi terdampak luapan air sungai seperti di wilayah Jaten dan Kebakkramat. Kemudian ancaman longsor di daerah atas seperti Tawangmangu, Ngargoyoso, Jenawi, Matesih dan Karangpandan," kata Kapolres Karanganyar AKBP Leganek Mawardi kepada wartawan usai apel tanggap bencana di halaman Mapolres Karanganyar, Rabu (7/10).
Prediksi BMKG, wilayah Indonesia akan diterpa La Nina yang membuat curah hujan semakin meningkat dan disertai angin kecang. Kondisi tersebut mulai dirasakan di Karanganyar dengan tiupan angin kencang kian intens. Antisipasinya pemangkasan pohon supaya tidak menimpa pengguna jalan jika tumbang.
Unsur yang dilibatkan di tim gabungan seperti anggota kepolisian, TNI, BPBD, sukarelawan dan Dishub. Mereka dibekali peralatan pendukung sesuai kebutuhan di lokasi rawan bencana. Misalnya di Polsek Kebakkramat, Gondangrejo dan Jaten yang dilengkapi perahu karet, pelampung dan gergaji mesin.
Dalam apel tersebut, regu di tiap polsek dihadirkan berikut peralatan yang dimilikinya. Kapolres berharap kesiapan itu tidak hanya bertumpu pada kelengkapan peralatan, melainkan kesiapan personel.
Bupati Karanganyar Juliyatmono menambahkan, Pemkab mengalokasikan dana tak terduga terkait bencana alam senilai Rp 2,5 miliar. Dia mencontohkan, dana itu dapat digunakan untuk membuat jembatan darurat atau penyambungan kembali saluran air yang terputus akibat bencana alam.
"Kita mempercepat membantu menangani adanya bencana. Masyarakat kita sudah cukup familiar dan terlatih wilayah-wilayah yang sering terjadi tanah longsor, angin kencang yang mengakibatkan pohon roboh. Semua bergerak cepat. Relawan kita sudah terlatih. sehingga kalau ada pohon tumbang satu saja hitungannya menit sudah selesai," katanya.
Sekretaris BPBD Karanganyar, Aris Indriyanto mengatakan posko antisipasi banjir luapan Bengawan Solo di Kemiri Kebakkramat kembali ditata. Seluruh peralatan dicek. Hal serupa dilakukan di posko antisipasi longsor di Matesih.