Temanggung, Gatra.com - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung Suparjo mengatakan, meski di masa pandemi Covid-19, namun sekitar 50 persen dari 1.516 pos pelayanan terpadu (posyandu) balita di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, masih bisa aktif melakukan kegiatan. Akan tetapi, posyandu tersebut berada di daerah yang benar-benar aman dari penyebaran Covid-19.
"Dari total jumlah 1.516 posyandu sekitar 50 persennya saat ini masih aktif. Tapi itu hanya di daerah yang benar-benar aman. Kalau berada di zona merah atau oranye tidak bisa, karena terlalu berisiko,"katanya, Selasa (6/10).
Dikatakan Parjo, mengapa Posyandu tetap harus berjalan, karena untuk posyandu balita ini ada dua kegiatan penting yang harus tetap berjalan, yakni pemberian vitamin A dan pelaksanaan imunisasi. Pemberian vitamin tersebut sangat penting untuk keberlangsungan tumbuh kembang dan kesehatan anak.
"Kalau pemberian vitamin A sampai gagal akan bermasalah, termasuk imunisasi bisa terjadi KLB susulan nanti. Karena banyak penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi, artinya untuk kekebalan atau daya tahan tubuh,"katanya.
Menurut dia, maka dua kegiatan itu harus berjalan dan harus mencapai target. Untuk menyiasati karena masih di masa pandemi maka kegiatan dilakukan secara terbatas. Artinya, tidak perlu melakukan lima kegiatan utama seperti dalam keadaan normal. Akan tetapi cukup hanya dengan pemberiaan vitamin A dan imunisasi, lalu pulang.
"Mereka datang ambil vitamin A langsung dibawa pulang, datang diimunisasi langsung pulang dan mereka tetap pakai masker, jaga jarak, dan cuci tangan. Untuk kegiatan yang lain seperti penimbangan sebenarnya juga penting, tetapi dalam situasi seperti ini terlalu berisiko. Selain itu, posyandu bisa dilakukan melalui kader untuk menghindari kerumunan. Ibu bayi bisa datang ke kader untuk mengambil vitamin A sekalian ditimbang di situ dan diukur panjang badan atau tinggi badannya," katanya.