Banyuasin, Gatra.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuasin, menjalin kerjasama dengan Universitas Sriwijaya (Unsri), untuk menjalankan program dokter masuk desa. Program tersebut merupakan salah satu dari tujuh program unggulan Pemkab Banyuasin.
Demikian disampaikan Bupati Banyuasin, Askolani Jasi kepada Gatra Media Grup saat audiensi di Rumah Dinas Bupati Banyuasin, Sumsel, Senin (5/10). Menurutnya, program Banyuasin Sehat ini salah satu bentuk pelayanan kesehatan masyarakat di Banyuasin, terutama di wilayah yang terpencil.
"Karena itu kami bekerjasama dengan universitas kedokteran baik Unsri dan juga nanti Muhammadiyah agar dapat menyuplai mahasiswa kedokteran mereka, sehingga satu Puskesmas minimal ada tiga dokter yang berpraktek," katanya.
Artinya, nanti mahasiswa seperti Koas dan Intership harus terlebih dulu praktik di Puskesmas yang ada di Bumi Sedulang Setudung. Setelah itu, barulah nanti mereka dapat memilih tempat mereka bekerja setelah menunaikan tugas mereka.
Saat ini, terdapat 33 Puskesmas di Banyuasin. Setiap Puskesmas menaungi 10 hingga 12 desa. Saat ini, satu puskesmas terdapat satu dokter, dengan adanya kerjasama maka dokter yang berada di Puskesmas pun tentunya akan bertambah atau minimal tiga tenaga dokter.
Dokter ini nantinya akan berkeliling desa setiap minggunya. Di mana diketahui Kabupaten Banyuasin, sebagian besar merupakan peraiaran dengan jangkauan yang cukup memakan waktu dan biaya.
Dirinya berharap dengan program ini masyarakat di Banyuasi, mendapat akses dan pelayanan kesehatan yang prima atau setidaknya menekan permasalahan pelayanan kesehatan. Di mana selama ini, warganya harus ke kota terlebih dahulu baru dapat bertemu dokter.
"Mohon dukungannya, dan semoga program kami ini dapat maksimal di 2021 mendatang," tutupnya.