330 Ton Sampah Ditimbun Setiap Hari di TPA Kebon Kongok Lombok
Mataram, Gatra.com- Tim Satgas zero waste Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLH) Provinsi NTB Mulyadi Gunawan menyatakan, di NTB setiap orang menghasilkan 0.7 kg sampah per hari dan total sampah ditimbun ke TPA Kebon Kongok sebanyak 330 ton sampah/hari. Adanya Unram Zero Waste menambah kesadaran mahasiswa dalam mengelola sampah.
"Sampah yang terbanyak bersumber dari rumah tangga, apabila pengelolaan sampah dari rumah tangga diolah dari rumah untuk dipisahkan sampah organik dan sampah anorganik sehingga sampah itu dapat menjadi sumber daya, maka sampah yang ke TPA Kebon Kongok dapat berkurang," kata Gunawan pada Talkshow bertema mata-mata "Langkah Kecil Selamatkan Bumi dengan Gaya Hidup Zero Waste" di Auditorium Yusuf Abu Bakar Unram, Senin (5/10).
Gunawan sapaannya berharap agar sampah tidak hanya menjadi beban Pemerintah tetapi masyarakat juga turut hadir dalam mengelola sampah. "Saat ini semua stake holder bergerak terkait pengelolaan sampah, tidak hanya menjadi tanggup jawab pemerintah tetapi semua masyarakat juga berperan" jelasnya.
Sebagai bentuk gerakan mahasiswa terhadap lingkungan, Universitas Mataram (Unram) melaunching program "Unram Zero Waste". Tujuannya, mengajak mahasiswa untuk peduli akan kepentingan lingkungan dengan melakukan pengelolaan sampah yang baik dan mendukung program unggulan Pemprov NTB yakni Zero Waste.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unram, Prof. Dr. Ir. Enny Yuliani, M.Si menilai bahwa zero waste sebagai gaya hidup yang dapat dilakukan oleh siapa saja termasuk mahasiswa. Mahasiswa sebagai generasi milenial yang dapat bergerak untuk melestarikan lingkungan, dengan adanya program Unram Zero Waste menjadi langkah mahasiswa untuk bisa bergerak dan memberikan contoh kepada masyarakat dalam melakukan pengelolaan sampah.
"Zero waste adalah gaya hidup dan butuh proses untuk menjalaninya, bukan tidak mungkin akan terwujud jika didukung kesadaran dalam melakukan pengelolaan. Sehingga kita dapat menjadikan Unram sebagai percontohan kepada masyarkat," tuturnya.
Enny melihat bahwa sampah dapat menjadi sumber daya apabila dikelola dengan baik, bahkan sampah dapat menjadi bisnis yang luarbiasa kedepannya. "Sampah akan memiliki nilai jika kita terus berinovasi, selain itu kita harus tetap semangat dan optimis bahwa ada tantangan terbesar yang kita hadapi bersama yaitu mengubah karakter akan pentingnya pengurangan sampah," ujarnya.
Ketua World Clean Up Day Unram Lalu Husnul Wiraning Harja mengungkapkan, bahwa kebiasaan manusia dalam pengelolaan sampah yang menjadikan sampah semakin banyak, padahal jika sampah dikelola dengan baik makan akan memiliki nilai jual.
"Terlalu banyak sampah yang ada disekitar kita, adanya sampah karena prilaku hidup manusia yang sudah menjadi kebiasaan membuang sesuatu dengan sembarangan, apabila dikelola dengan baik, maka bisa dijadikan sumber daya," tuturnya.
Mahasiswa FKIP Unram Diana Ayu mengaku sangat mendukung program Unram Zero Waste, sebagai bentuk pelacutan mahasiswa agar dapat menjadi contoh masyarakat. "Program ini sangat bagus sekali, apalagi ini bentuk gerakan mahasiswa untuk bergerak dalam mengelola sampah, jadi kita dapat jadi contoh untuk masyarakat nantinya," katamya.