Padang, Gatra.com - Lembaga riset dan konsultan Spektrum Politika Institut (SPI) melakukan survei tentang persepsi masyarakat Sumatra Barat (Sumbar) pada pandemi virus corona. Hasilnya, ada 49,8 persen masyarakat Sumbar kehilangan pekerjaan.
Direktur SPI, Andri Rusta mengatakan, survei ini dilakukan pada 10-15 September 2020 dengan melibatkan sebanyak 1.220 orang koresponden yang menjadi sampel secara bertingkat (multistage random sampling) di 19 kabupaten dan kota, dengan Margin of error 2,9 persen.
"Sampel diacak secara proposional dengan memperhatikan jumlah penduduk dan karakteristik penduduk yang ada di kabupaten dan kota," sebut Andri dalam keterangan persnya, Senin (5/10).
Andri menjelaskan, quality control juga dilakukan dengan cara menelepon ulang responden yakni mengkonfirmasi jawaban sebelumnya. Tujuannya untuk menjaga kualitas survei yang dilakukan terhadap 60 persen dari total sampel yang diwawancarai oleh enumerator atau petugas lapangan sebelumnya.
Selain itu, dari hasil survei ditemukan 89,1 persen masyarakat setuju bahwa pandemi Covid-19 menyebabkan ekonomi terpuruk. Lalu, 65,5 persen masyarakat Sumbar berhak atau telah mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah, dan 34,5 persen tidak menerima bantuan.
"Ada 34,5 persen masyarakat tidak menerima bantuan sosial. Padahal secara ekonomi sangat benyak mereka mengalami dampak ekonomi akibat Covid-19 ini," ujarnya.
Adapun salah satu contoh dampak Covid-19 ini, yakni sebanyak 1.040 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Pariaman terpaksa gulung tikar. Jumlah itu dari total 7.839 UMKM di empat sentra, yakni sulaman, rajutan, sentra bordir, dan makanan atau kuliner yang ada di Kota Tabuik tersebut.