Kairo, Gatra.com - Arkeolog di Mesir mengatakan pada hari Sabtu bahwa mereka telah menemukan 59 peti mati kayu yang diawetkan dengan baik dan tertutup selama beberapa pekan terakhir, yang terkubur lebih dari 2.500 tahun yang lalu.
Dikutip AFP, Minggu (4/10), pernyataan itu diungkapkan para arkeolog ketika membuka salah satu sarkofagus yang dihias dengan hiasan sebelum media berkumpul. Tim mengungkapkan adanya sisa-sisa mumi yang dibungkus kain penguburan dengan tulisan hieroglif dalam warna-warna cerah.
Penemuan dramatis itu terungkap setelah dilakukan penggalian di selatan Kairo di kuburan Saqqara yang luas, pekuburan ibu kota Mesir kuno Memphis, sebuah situs Warisan Dunia UNESCO.
"Kami sangat senang dengan penemuan ini," kata Sekretaris jenderal Dewan Purbakala Tertinggi. Mostafa Waziri.
Sejak penemuan 13 peti mati pertama diumumkan hampir tiga minggu lalu, lebih banyak lagi yang telah ditemukan di lubang di kedalaman hingga 12 meter (40 kaki).
Menteri pariwisata dan barang antik, Khaled al-Anani, mengatakan sejumlah peti mati tambahan yang tidak diketahui mungkin masih terkubur di sana, yang berada di lokasi itu, dekat piramida Djoser yang berusia 4.700 tahun.
“Jadi hari ini bukan akhir dari penemuan, saya anggap itu awal dari penemuan besar,” ujarnya.
Dikatakan bahwa peti mati, yang disegel lebih dari 2.500 tahun yang lalu, berasal dari Periode Akhir Mesir kuno, dari sekitar abad keenam atau ketujuh SM.
Penggalian di Saqqara dalam beberapa tahun terakhir telah menemukan banyak artefak serta mumi ular, burung, kumbang scarab, dan hewan lainnya.
Penemuan peti mati tersebut merupakan pengumuman besar pertama sejak wabah Covid-19 di Mesir, yang menyebabkan penutupan museum dan situs arkeologi selama sekitar tiga bulan mulai akhir Maret.
Anani mengatakan semua peti mati akan dibawa ke Museum Besar Mesir (GEM) yang akan segera dibuka di dataran tinggi Giza.
Mesir berharap penemuan arkeologi dalam beberapa tahun terakhir dan GEM akan meningkatkan sektor pariwisata, yang telah mengalami banyak guncangan sejak pemberontakan Musim Semi Arab 2011, yang terakhir kemudian dihantam pandemi.