Karanganyar, Gatra.com- Sebanyak 101.058 nomor ponsel milik pelajar SD dan SMP sederajat di Kabupaten Karanganyar diverifikasi dan divalidasi sebagai calon penerima bantuan kuota data 35 GB. Tak semua nomor ponsel itu milik pribadi peserta didik.

Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Karanganyar, Nurini Retno Hartati mengatakan kategori nomor ponsel milik pribadi peserta didik hanya 37.772. selebihnya milik orangtua 67.062, saudara 1.433, paman bibi 178, kaken nenek 62 dan wali murid 581.

"Verifikasi dan validasi sudah dilakukan Kemendikbud terhadap 101.058 nomor ponsel. Hasilnya, tidak semua nomor ponsel itu punya siswa. Nantinya, mohon dimaklumi jika tidak semua mendapat kuota data," kata Nurini kepada Gatra.com, Sabtu (3/10).

Masih sering terjadi kesalahan teknis pada server di kementrian pendidikan menyebabkan sebagian kuota data luput masuk ke nomor penerima bantuan. Berapa jumlah yang luput tercover bantuan di luar pengetahuan Nurini. Pasalnya bantuan langsung disalurkan dari kementrian. "Untuk mengetahui data itu harus menunggu laporan dari masing-masing sekolah," katanya.

Nurini mengakui masih terdapat 5 persen dari total siswa SD dan SMP di Karanganyar yang yang dipastikan tidak mendapat bantuan kuota data. Mereka terkendala tidak memiliki ponsel pintar. Kepada pihak sekolah tersebut, ia memintanya menyadangkan anggarannya untuk memfasilitasi pempelajaran jarak jauh (PJJ) terutama bagi peserta didik tak punya ponsel pintar.

Kepala SMPN 1 Tasikmadu Surono mengatakan PJJ mengandalkan bantuan dari kementrian pendidikan dan kebudayaan. Sekolahnya belum bisa memberikan atau meminjamkan ponsel ke siswa yang belum memiliki.

"Kalau mau pakai fasilitas sekolah, kami hanya menyediakan wifi gratis. Kalau siswa mau ke sekolahnya. Memberi kuota juga belum mampu," katanya.