Yerevan, Gatra.com- Pasukan Armenia dan Azerbaijan terlibat dalam pertempuran sengit di wilayah Nagorno-Karabakh yang disengketakan setelah Azerbaijan melancarkan serangan baru skala besar pada Sabtu, kata pejabat Armenia. AFP, 3/10.
Baku dan Yerevan selama beberapa dekade terkurung dalam konflik yang membara di atas Nagorno-Karabakh, sebuah wilayah etnis Armenia di Azerbaijan yang memisahkan diri dari Baku dalam perang tahun 1990-an yang merenggut nyawa sekitar 30.000 orang.
Kedua belah pihak telah menentang seruan internasional untuk gencatan senjata dan menuduh yang lain memulai bentrokan baru yang dimulai Minggu lalu dan telah menyaksikan pertempuran terberat sejak gencatan senjata 1994.
Pada Sabtu, pasukan separatis yang didukung Armenia memukul mundur "serangan besar-besaran" Azerbaijan dan melancarkan serangan balasan, kata juru bicara kementerian pertahanan Armenia Shushan Stepanyan. "Pertempuran sengit sedang berlangsung di sisi lain," tulisnya di Facebook.
Pemimpin separatis Karabakh Arayik Harutyunyan mengatakan "pertempuran terakhir" sedang berlangsung dengan pasukan Azerbaijan. "Bangsa dan tanah air berada di bawah ancaman. Waktunya telah tiba bagi seluruh bangsa untuk menjadi tentara yang kuat," katanya kepada wartawan sebelum bergabung dengan pasukan di medan perang.
Juru bicara militer Karabakh Suren Sarumyan mengatakan pasukan Azerbaijan yang menggunakan pesawat tempur, pesawat tak berawak, dan tank menghadapi "perlawanan heroik" dari pejuang separatis.
Kementerian pertahanan Azerbaijan mengklaim pasukannya telah "merebut wilayah baru (di Karabakh) dan membersihkan wilayah itu dari pasukan musuh." Hampir 200 orang telah dipastikan tewas sejak pertempuran meletus Minggu lalu, termasuk lebih dari 30 warga sipil.
Ada kekhawatiran pertempuran itu bisa meluas menjadi perang multi-front habis-habisan yang melibatkan kekuatan regional Turki dan Rusia.