Medan,Gatra.com – Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) kecewa dengan monolog Najwa Shihab yang mewawacarai kursi kosong yang harusnya diisi oleh Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.
GMKI menilai bahwa monolog yang ditayangkan di salah satu stasiun TV pada Jumat (28/9) sebagai perisakan dunia maya. Hal itu diungkapkan oleh Koordinator Wilayah GMKI Sumut – NAD, Gito Pardede dalam salah satu diskusi bersama wartawan di Medan, Jumat (2/10).
Gito memaparkan bahwa secara pribadi dia kagum dengan sosok jurnalis perempuan seperti Najwa Shihab. Bahkan aktivis Cipayung tersebut menuturkan bahwa dia salah satu penonton setia Mata Najwa yang juga diupload lewat youtube.
Namun terkait dengan monolog yang ditayangkan dalam program tersebut, Gito merasa bahwa tindakan tersebut sudah mengarah pada cyber bullying atau perisakan di dunia maya.
"Saya sedikit kecewa dan juga penasaran. Saya perhatikan sejauh ini kak Najwa selalu proporsional dalam melakukan tugasnya sebagai pewawancara, namun kali ini saya kecewa dengan konten yang ada, saya memikirkan ini sebagai Cyber bullying (perisakan di dunia maya)"
Dalam acara tersebut, Najwa Shihab mencecar banggku kosong Menkes Terawan dengan 16 pertanyaan soal penanganan Covid-19 yang tak kunjung usai.
"Harusnya kak Najwa bersikap independen dalam melakukan tugas nya bukan tendensius seperti yang ada dalam kontennya akhir-akhir ini pada menteri Terawan. Apa semua orang yang diundang Kak Najwa nggak boleh nolak datang ya? Makanya harus dibully begitu," ujar Gito
Najwa Shibab mengaku, pihaknya telah berulang kali mengirimkan undangan wawancara kepada Menteri Kesehatan RI Terawan dalam acara yang ia pandu "Mata Najwa".
"Saya lihat kak Najwa melanggar kode etik kebebasan berpendapat dan ini potensi jadi cyber bullying. ini seperti Najwa Shihab memaksa-maksa Terawan untuk datang. Apa semua orang yang diundang akan dilakukan bullying seperti ini apabila tidak datang ke Mata Najwa?" ujar Gito
Kendati demikian Gito mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu dalam melawan Covid-19 yang masih mengganas.
"Kondisi Covid masih meningkat seharusnya kita saling menguatkan dan membuka ruang solusi bukan malah mencari kambing hitam dalam bencana ini, saya mendoakan kak Najwa agar sehat selalu dan juga semua pejuang Covid yang sedang berjuang menekan angka kematian, kita terus apresiasi itu,” jelasnya.