Cilacap, Gatra.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah meminta warga mewaspadai risiko cuaca ekstrem pada musim pancaroba ini. Salah satunya, bahaya pohon tumbang di permukiman penduduk akibat tiupan angin kencang seperti yang terjadi Kamis kemarin.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Cilacap, Tri Komara Sidhy mengatakan warga bisa bisa melakukan mitigasi dengan memangkas pohon yang sudah terlampau rimbun. Jika sudah terlalu tinggi menjulang, warga diimbau untuk menebangnya.
“Kalau sudah tinggi sekali ditebang saja, karena berbahaya,” katanya.
Komara mengungkapkan, dalam bencana puting beliung yang terjadi Kamis lalu, salah satu yang paling merusak adalah pohon roboh. Selain mengancam bangunan, pohon tumbang juga sangat berbahaya dan bisa menyebabkan korban jiwa.
Seperti dalam laporan BPBD, sebanyak 59 rumah rusak akibat terjangan puting beliung. Angin kencang merusak atap rumah penduduk. Selain itu, angin kencang disertai hujan lebat juga menyebabkan pohon tumbang dan menimpa rumah.
“Yang paling parah justru karena tertimpa pohon roboh,” ucapnya.
Selain bahaya angin kencang, warga di daerah rawan bencana tanah longsor dan banjir juga diminta untuk mewaspadai hujan lebat yang bisa memicu dua bencana alam ini. Enam kecamatan di wilayah Cilacap barat utara terifentifikasi sebagai wilayah rawan longsor. Sedangkan banjir rawan terjadi di 13 kecamatan.
“Selokan perlu dibersihkan, saluran air juga,” ujarnya.
Diketahui, Cilacap adalah kabupaten dengan risiko bencana alam tertinggi di Jawa Tengah. Wilayah ini rawan bencana hidrometeorologi yang bisa memicu banjir, longsor, sambaran petir, hingga angin kencang. Selain itu, Cilacap juga berisiko terdampak gempa bumi dan tsunami.