Cambridge, Gatra.com – Perusahaan farmasi Inggris, AstraZeneca mengatakan pada hari Jumat (2/10) bahwa pihaknya akan melanjutkan uji klinis dari vaksin COVID-19 eksperimental di Jepang.
Pihaknya juga sedang dalam pembicaraan dengan regulator mengenai data yang diperlukan untuk memulai kembali studi di Amerika Serikat, di mana mereka sebelumnya melakukan penghentian pengujian.
Dikutip Reuters, Jumat (2/10), sebelumnya telah dilakukan penundaan uji coba vaksin secara global, AZD1222, pada bulan lalu setelah ditemukannya penyakit yang tidak dapat dijelaskan pada peserta sukarelawan. Sementara sebagian besar uji coba telah dilanjutkan. Uji coba AS saat ini juga masih ditunda karena regulator memperluas penyelidikan mereka.
Produsen obat bermarkas di Inggris itu mengatakan uji coba tahap awal hingga pertengahan untuk kandidat vaksin melawan virus corona baru akan dilanjutkan di Jepang setelah berkonsultasi dengan regulator kesehatan nasional, Badan Farmasi dan Alat Kesehatan Jepang.
Sedangkan uji coba di Inggris, Brasil, Afrika Selatan, dan India telah dimulai kembali.
AstraZeneca menyebut penghentian di AS itu sebagai prosedur tinjauan standar, dan dokumen yang diposting online oleh Universitas Oxford bulan lalu, yang menyatakan penyakit itu mungkin tidak terkait dengan vaksin.
Namun, insiden tersebut sempat menunda keselamatan para kandidat yang saat ini sedang dikembangkan dalam usaha untuk mendapatkan vaksin melawan penyakit yang disebabkan oleh virus corona baru, yang telah merenggut lebih dari satu juta nyawa secara global.
Sumber Reuters mengatakan, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) memperluas penyelidikan penyakit pada sukarelawan, dan akan melihat data dari uji coba sebelumnya dari vaksin serupa, yang dikembangkan oleh ilmuwan yang sama.
Dalam pernyataan hari Jumat, AstraZeneca menekankan bahwa keselamatan para peserta adalah "yang paling penting" dan bahwa itu menerapkan standar perilaku tertinggi dalam uji coba.
Sumber mengatakan kepada Reuters bahwa data yang diminta oleh FDA dari salah satu kandidat vaksin COVID-19 paling canggih dalam pengembangannya, diharapkan keluar minggu ini.