Home Gaya Hidup Peringati Kesaktian Pancasila di Monumen Bambang Soegeng

Peringati Kesaktian Pancasila di Monumen Bambang Soegeng

Temanggung, Gatra.com - Cara unik dilakukan anggota TNI dari Kodim 0706/Temanggung, bersama para pelajar dan sejumlah ormas dalam rangka memperingati Hari Kesaktian Pancasila, HUT TNI ke 75 sekaligus HUT Kodam IV Diponegoro. Mereka menuju ke Monumen Mayjend Bambang Soegeng, yang dikenal merupakan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) ke-3 semasa zaman class ke II dan merupakan pencetus atau inisiator Serangan Umum 1 Maret 1949

Komandan Kodim/0706 Temanggung Letkol CZI Kurniawan Hartanto mengatakan karya bakti merupakan misi sosial bertujuan untuk mewujudkan lingkungan komplek monumen Bambang Soegeng yang bersih, indah dan asri sehingga nyaman untuk dikunjungi. Hal tersebut sekaligus sebagai wujud penghormatan kepada almarhum Bambang Soegeng sebagai pahlawan nasional yang telah banyak berjasa dalam mewujudkan Indonesia Merdeka.

"Kita sengaja memilih monumen Bambang Soegeng sebagi sasaran objek karya bakti, karena di tempat ini ada nilai-nilai sejarah kepahlawan almarhum Jenderal Bambang Soegeng semasa perang kemerdekaan dulu yang mesti dipertahankan dan dilestarikan. Oleh karena itu pada momentum kali ini, monumen kita bersihkan supaya indah, sejuk dan asri, sebagai bentuk penghormatan  kepada beliau dan keluarganya," katanya Kamis (1/10).

Pasiter Kodim 0706/Temanggung Lettu Inf Aris Setyanto menuturkan, di sela-sela kegiatan juga diberikan edukasi kepada para pelajar siapa jati diri Bambang Soegeng kepada para pelajar serta para pemuda dari berbagai ormas seperti Pemuda Pancasila, Kokam, Banser, FKPPI, PPM, Tegur, Pramuka Saka Wira Kartika dan lain-lain. Sebagaimana diungkapan Presiden RI pertama sebagai generasi penerus tidak boleh melupakan sejarah atau jamak disebut "Jasmerah", jangan sekali-kali melupakan sejarah.

Bambang Sugeng semasa hidupnya total mendikasikan hidupnya untuk negara dan seorang Pancasilais sejati, dari buah pemikirannya pula tercetus adanya NRP untuk tentara, termasuk menata organisasi di tubuh militer, khususnya Angkatan Darat. Namun sayangnya pasca kemerdekaan namanya seolah tenggelam dan menjadi pahlawan yang terlupakan.  

Pada class ke II, ia memiliki pemikiran cemerlang sebagai Gubernur Militer III sekaligus Panglima Divisi III Kolonel Bambang Sugeng adalah atasan Letkol Soeharto (Presiden RI ke 2) ketika itu. Ia yang memerintahkan jajaran di bawahnya untuk menggelar sebuah serangan serentak pada tentara Belanda di Kota Yogya yang dikenal dengan Serangan Umum 1 Maret 49 yang mengguncang dunia membuktikan bahwa Republik Indonesia masih ada.

Pelajar SMA Negeri 1 Pringsurat Muhammad Rizky Dwicahyo (18) mengaku bangga bisa turut berpartisipasi dalam peringatan Hari Kesaktian Pancasila. Sebagai generasi muda ia sangat bangga punya pahlawan seperti Bambang Sugeng yang juga pernah menjadi atasan dari pahlawan revolusi yang gugur dalam peristiwa G30S/PKI Jenderal Ahmad Yani.

Dari kegiatan ini ia mengaku memperoleh pengetahuan baru, di mana di Monumen Bambang Soegeng ini terdapat prasasti yang dikeluarkan pemerintah Jepang untuk mengenang sang jenderal besar atau diberi julukan Shogun. Bahkan prasasti di Temanggung itu merupakan satu-satunya prasasti yang dikeluarkan Jepang di luar negaranya.

"Di prasasti itu ada tulisan kanji dan latin berbunyi "seloeroeh doenia sekeloearga" artinya manusia di dunia ini adalah satu keluarga jadi jangan ada perang lagi kira-kira begitu. Pada momentum Hari Kesaktian Pancasila ini sebagai pelajar saya harus menekuni nilai-nilai kepahlawanan, kepatriotan para pahlawan bangsa, baik itu pejuang kemerdekaan, pahlawan revolusi dan lain sebagainya," katanya.

817